Liputan6.com, Jakarta - Staf Khusus Menteri Keuangan Arif Budimanta menyatakan animo masyarakat sangat tinggi terhadap pengampunan pajak‎ (Tax Amnesty) yang diberlakukan sejak 18 Juli 2016 atau sepekan lalu.
Arif mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melakukan sosialisasi Tax Amnesty pada beberapa kota besar seperti Jakarta, Medan dan Surabaya, dalam sosialisasi tersebut‎ masyarakat sangat antusias untuk menghadirinya.
‎"Animo lihat dari proses sosialisasi yang dihadiri Presiden, di Jakarta, Medan dan Surbaya, itu yang hadir terakhir di Medan hampir 400 ribu orang, Surabaya full capacity,"‎ kata Arif, dalam diskusi akhir pekan, dengan Topik Kejarlah Pajak Kau Ku Ampuni, di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (23/7/2016).
Advertisement
Menurut Arif, antusiasme masyarakat dilihat dari jumlah mereka yang datang mengikuti sosialisasi tersebut.
"Kedua menurut pandangan kami jumlah kehadiran menunjukkan antusiasme besar, ditunjukkan dalam proses laporan, seperti yang diamanatkan Undang-Undang baik repatriasi dan deklarasi," ungkap pria yang menjabat Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional ini.
Arif menambahkan, Tax Amnesty perlu diterapkan karena sejak lama uang Warga Negara Indonesia (WNI) yang beredar di luar negeri menjadi perdebatan, dan melalui Tax Amnesty hal tersebut dapat diselesaikan.
"Perpu pengampunan pajak banyak uang di luar negeri, dari sejak lama kita bicarakan itu, kita ingin uang masuk," tutur Arif.
Kementerian Keuangan mencatat hingga saat ini lebih dari 20 Wajib Pajak (WP) telah melaporkan Surat Pernyataan Harta (SPH) dalam program pengampunan pajak (tax amnesty).
Nilai deklarasi harta maupun uang tebusan yang sudah masuk naik lebih dari tiga kali lipat dari posisi sebelumnya Rp 100 miliar.
"Banyak yang ikut tax amnesty sudah lebih dari 20 WP. Mereka juga menyampaikan SPH," ujar Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo.