Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) akan menggelar rapat koordinasi nasional (rakornas) di Bali pada 3-5 Agustus 2016 mendatang. Rakornas ini melibatkan 120 perguruan tinggi yang memiliki jurusan dan program studi pariwisata.
Deputi Kelembagaan Kemenpar Ahman Sya mengatakan, rakornas tersebut bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang pariwisata. Rencananya, sekitar 300 peserta akan meramaikan acara tersebut.
"Rencananya rakornas akan diikuti 120 perguruan tinggi dan undangan lainnya. Total peserta yang akan hadir rencananya sebanyak 300 orang," kata dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (25/7/2016).
Dia menjelaskan, tujuan dari acara ini ialah mengimplementasikan hasil evaluasi rakornas tahun sebelumnya yakni implementasi dari kurikulum berbasis kompetensi. Acara tersebut juga untuk membangun komitmen dalam pembangunan pariwisata nasional. Apalagi, pemerintah berniat menjadikan sektor wisata sebagai penopang perekonomian.
Baca Juga
Advertisement
Dia menambahkan, acara kali ini juga sebagai wadah untuk menampung gagasan terkait rencana percepatan pembangunan pariwisata. Selain itu, rakornas ini untuk pembagian tugas guna mewujudkan 10 destinasi wisata prioritas pemerintah.
”Dan yang terakhir kami akan langsung turun ke kampus dengan mewujudkan program pariwisata goes to campus sebagai program yang nyata menciptakan kader-kader pariwisata," ujar dia.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menuturkan salah satu kunci keberhasilan pembangun sektor pariwisata ialah promosi, pembangunan destinasi, serta sumber daya manusia.
"Memang yang nyaring terdengar adalah aktivitas promosi dan even. Sebenarnya, tiga sektor itu berjalan paralel, bersama-sama, beriringan, dan saling support," tutur dia.
Terkait sumber daya manusia, Arief mengatakan perlunya meningkatkan mutu serta kualitas di bidang kepariwisataan. Salah satu penopang sektor pariwisata ialah perguruan tinggi yang bergerak di sektor pariwisata.
"Kerahkan semua resources di perguruan tinggi pariwisata kita. Karena harus berpacu melawan tuntutan pengembangan destinasi dan industri," tutup dia.(Amd/Nrm)