Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Singapura sedang fokus untuk memusatkan pengembangan infrastruktur ke daerah utara. Hal ini dimaksudkan untuk mendukung program desentralisasi yang sejalan dengan masterplan pembangunan Singapura dalam lima tahun ke depan.
Hal tersebut disampaikan Shaw Lay See, Chief of Operating Officer Far East Organization, salah satu pengembang properti swasta terbesar di Singapura. Ia mengatakan desentralisasi merupakan upaya pemerintah Singapura untuk menyebar pembangunan yang tadinya terpusat di bagian lainnya.
Di daerah Utara, pemerintah Singapura akan membangun daerah bisnis yang terpusat di bagian Woodland. Hal tersebut untuk mengimbangi daerah bisnis yang ada di bagian Selatan.Â
Advertisement
"Pembangunan di utara merupakan kelanjutan desentralisasi. Yang sebelumnya Singapura telah sukses membangun sentral bisnis di daerah Barat dan Timur," ucap Shaw Lay See di Singapura, Selasa (26/5/2016).
Baca Juga
Sejalan dengan rencana pemerintah Singapura tersebut, Far East Organization juga akan melakukan ekspansi ke bagian utara. Mereka membangun Woodsquare, bangunan komersial pertama di Woodland.
Properti yang rencananya rampung pada tahun 2021 ini menargetkan pasar pada pengusaha kelas kecil menengah dan warga ekspatriat. Ini dilakukan mengingat daerah Woodland sangat strategis dengan perbatasan Singapura ke Johor.
"Jarak antara Woodland dan Johor dekat. Hal ini membuat kami menyasar ekspatriat sebagai pembeli potensial. Rata-rata ekspatriat yang tertarik dengan properti ini merupakan penduduk asal Malaysia, Indonesia dan China." ungkap Shaw Lay See.
Selain jarak yang dekat, beragam pembangunan juga akan dilakukan pemerintah Singapura di daerah Woodland. Hal ini nantinya akan memudahkan penduduk dan orang yang bekerja di Woodland.
"Di daerah tersebut sudah terhubung MRT. Nantinya akan dibangun MRT Thomson east coast line, yang nantinya akan terhubung dengan Malaysia & Changi," tutur Shaw Lay See. (Vna/Gdn)