Liputan6.com, Jakarta - Total E&P Indonesie (TEPI) menyatakan Terminal Senipah dalam kondisi layak pakai saat dikembalikan pada pemerintah. Perawatan terminal penimbunan gas dan crude oil ini selalu terjaga sejak dibangun pada masa 40 tahun silam.
“Perawatan terminal ini terjaga selama ini. Kondisinya layak pakai saat nanti dipergunakan operator baru,” kata Vice President of Field Operations TEPI, Jhon Anis, Selasa (26/7).
Baca Juga
Jhon mengatakan Terminal Senipah dibangun untuk menampung hasil produksi lapangan migas Tambora, Tunu, Peciko dan South Mahakam pada Juni 1976 silam. Perusahaan ini juga terus mengembangkan pemanfaatan terminal yang kini menjadi tempat penampungan migas Blok Mahakam.
Advertisement
Sehubungan itu, Jhon memastikan perawatan berkala Terminal Senipah agar pengoperasiannya berjalan lancar. Sejumlah peralatan tua sudah digantikan dengan alat paling mutakhir dalam industri migas.
“Alat alat yang sudah tua digantikan dengan baru untuk memastikan pengoperasiannya,” paparnya.
Namun demikian, Jhon menyebutkan perlu dilakukan audit guna memastikan prosentase usia Terminal Senipah saat ini. Proses audit usia pakai terminal bisa dilakukan SKK Migas sebagai perwakilan pemerintah.
“Usia 40 tahun bisa diartikan saat kehidupan baru mulai. Namun juga diartikan usia 40 tahun saat masalah mulai bermunculan. Ini bila diibaratkan seperti manusia,” ujarnya.
Terminal Senipah memiliki fasilitas terminal processing area, terminal loading area dan condensate stabilization unit. Terminal Senipah juga berfungsi mengolah produksi gas Blok Mahakam sebelum dikirimkan ke kilang LNG Badak Bontang.
TEPI menginvestasikan US$ 31,2 miliar untuk mengembangkan Blok Mahakam. Produksinya mencapai 1,7 Bcfd dan 66.800 bopd kondesat.
“Produksinya menghasilkan 22 persen produksi gas alam nasional dan memasok 80 persen untuk kilang LNG Badak Bontang.
TEPI dan INPEX menjadi operator pengelola Blok Mahakam sejak 1968 silam. Blok ini meliputi lapangan gas Peciko, Tunu dan lapangan gas kondensat Tambora serta lapangan minyak Bekapai, Handil dan South Mahakam.
Pengalihan Blok Mahakam kepada PT Pertamina sudah secara resmi dilakukan melalui penandatanganan kontrak kerjasama pengelolaan Blok Mahakam, yang berlangsung di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, pada Selasa, 29 Desember 2015.
Pengelolaan selama 20 tahun, mulai 1 Januari 2018 hingga 31 Desember 2038, ditangani anak perusahaan PT Pertamina, PT Pertamina Hulu Mahakam berkaitan dengan participation interest.