Liputan6.com, Jakarta - Memiliki anak bukan cuma persoalan kesiapan fisik dan mental, melainkan juga secara keuangan. Apalagi bila dikaruniai anak, sebisa mungkin Anda dan pasangan pasti akan memberikan yang terbaik untuk sang buah hati.
Oleh karena itu, segala biaya yang diperlukan harus dipersiapkan. Berikut adalah cara untuk mengukur kemampuan keuangan Anda untuk memiliki anak, seperti dikutip dari www.cekaja.com, Rabu (27/7/2016):
Â
1. Cek arus kas bulanan
Hal pertama yang menjadi indikator adalah kondisi keuangan bulanan. Perhatikan bagaimana pengeluaran dan pemasukan setiap bulannya? Apakah keduanya memiliki perbandingan yang baik atau tidak?
Baca Juga
Bila Anda terlalu banyak pengeluaran untuk belanja, bayar cicilan dan pengeluaran lainnya sampai-sampai hampir atau bahkan melebihi pemasukan, sebaiknya pikirkan ulang rencana untuk memiliki anak.
2. Cek dana darurat
Banyak penasihat keuangan mengatakan Anda setidaknya harus menyisihkan satu pertiga dari pendapatan untuk dana darurat. Memang jumlahnya bisa relatif. Namun dengan memiliki dana darurat satu pertiga dari pemasukan maka keuanganmu sangatlah sehat.
Kalaupun tidak bisa mengumpulkan dana darurat sebesar itu, setidaknya 10 persen dari penghasilan bulanan juga sudah cukup. Kenapa dana darurat penting? Karena ketika Anda memiliki anak akan banyak pengeluaran yang tak terduga.
Advertisement
Kestabilan Pemasukan
3. Cek stabilnya pemasukan
Apapun profesi dan pekerjaanmu, pemasukan yang stabil adalah keharusan ketika memutuskan ingin memiliki anak. Memang, kondisi keuangan pasti mengalami pasang surut.
Namun setidaknya, untuk beberapa waktu ke depan Anda harus memiliki pemasukan yang stabil agar urusan biaya rumah tangga serta biaya si kecil dapat diatur dan dipersiapkan jauh-jauh hari. Â
4. Cek tabungan pensiun
Saat berencana punya anak, biasanya orang belum memikirkan tentang pensiun. Padahal hal ini keliru karena tabungan pensiun harus sudah dipersiapkan sedini mungkin.
Apalagi ketika Anda punya anak bakal menghabiskan banyak uang untuk keperluan buah hati. Tanpa disadari, ini juga mempengaruhi kondisi keuangan di masa depan. (Ahm/nrm)
Advertisement