Sukses

Pekerja Tiongkok Mulai Serbu Sektor Minerba

Beberapa perusahaan Tiongkok yang mendapat izin untuk beraktivitas di Indonesia memilih untuk membawa pekerja asal negara mereka sendiri.

Liputan6.com, Jakarta - Para pekerja asal Tiongkok mulai menyerbu sektor pertambangan di Indonesia. Beberapa perusahaan asal Tiongkok yang mendapat izin untuk beraktivitas di Indonesia memilih untuk membawa pekerja asal negara mereka sendiri. 

Direktur Jenderal (Dirjen) Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bambang Gatot mengungkapkan, ada beberapa perusahaan dan operator pada sektor minerba asal Tiongkok yang mendatangkan pekerjanya langsung dari Tiongkok.

"Memang ada beberapa perusahaan China, ada juga beberapa operator yang mendatangkan tenaga kerja dari sana," kata Bambang, seperti ditulis Rabu (27/7/2016).

Saat melakukan kunjungan ke fasilitas pengolahan konsentrat mentah (smelter) nickle pig‎ iron milik PT Bintang Delapan di Sulawesi Tengah, Bambang mendapati semua pekerjanya berasal dari Tiongkok. "Bayangkan saja, waktu saya ke Bintang Delapan itu, operator China semua," ‎ungkap dia.

Menurut Bambang, hal tersebut harus dikendalikan dengan ‎memberikan pendampingan dari Kementerian Tenaga Kerja. Sedangkan Kementerian ESDM hanya bisa bisa memberikan rekomendasi.

"Maka dari itu kita harus paksakan ada pendamping yang bisa mengendalikan, karena teknologinya dari sana.‎ Tapi kan ketentuannya kalau ada tenaga asing tentu ada pendamping,"‎ tutup Bambang.

Sebelumnya pada 17 Juli 2016, Kementerian Ketenagakerjaan RI membantah negara Indonesia telah kemasukan 10 juta pekerja asing, khususnya berasal dari negara Tiongkok. Jumlah pekerja asing asal Tiongkok di Indonesia sekitar 14-16 dalam periode satu tahun dari total jumlah pekerja asing lain yang mencapai 70 ribuan pekerja.

“Tidak benar! Pekerja asing di Indonesia totalnya mencapai 70 ribuan, mereka keluar dan masuk dalam periode satu tahun itu, “ ujar Menaker M. Hanif Dakhiri di Jakarta, Minggu (17/7/2016).

Menaker Hanif juga menyangkal rumor masuknya 10 juta pekerja Tiongkok sebagai bagian dari komitmen kerjasama Indonesia-Tiongkok. Menurut Hanif, sebagaimana halnya pekerja asing dari negara lain, mengalami fluktuasi atau naik turun setiap tahunnya.

Namun jumlah pekerja Tiongkok tetap berkisar antara 14-16 ribu pekerja dalam periode satu tahun atau sekitar 20-22 persen dari total 70 pekerja asing di Indonesia.

“Jadi bohong besar jika dikatakan akan ada 10 juta pekerja asing asal Tiongkok yang masuk Indonesia. Kemungkinan angka itu diolah dari target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman), “ katanya. (Pew/Gdn)