Liputan6.com, Jakarta - Pada 24 Juni lalu, Presiden Joko Widodo menggelar rapat di atas Kapal Perang Indonesia (KRI) Imam Bonjol-383. Kapal tersebut sedang berada di Perairan Natuna. Dalam rapat tersebut, Jokowi memerintahkan untuk meningkatkan kedaulatan negara di wilayah Natuna.
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli pun langsung bergerak. Terdapat empat program yang sedang disiapkan oleh pemerintah untuk mengembangkan Natuna.
Advertisement
Baca Juga
Program pertama di sektor perikanan. Pemerintah akan memberikan izin ke 400 kapal dengan kapasitas lebih dari 30 ton yang saat ini berada di Utara Jawa, dari Pati, Pasuruan, dari Muara Angke untuk menangkap ikan di Kepulauan Natuna.
Selain itu, pemerintah juga akan membangun pelelangan ikan terbesar di Asia tenggara di Natuna. "Nanti pembeli ikan dari Thailand, dari Singapura, dari Hong Kong, dari Asia Tenggara akan datang ke sana. Ekonominya akan hidup, kehadiran para nelayan tersebut akan memperkuat kehadiran negara Republik Indonesia di kepulauan Natuna," jelas dia.Â
Lalu bagaimana program lainnya? Wimak wawancara dengan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli dengan Liputan6.com: