Sukses

Sri Mulyani Serah Terima Jabatan Menkeu Sore Ini

Proses serah terima jabatan Menteri Keuangan ini dihadiri jajaran Eselon I Kemenkeu.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melakukan serah terima jabatan (sertijab) dengan Bambang Brodjonegoro di Kementerian Keuangan pada Rabu sore ini (27/7/2016) pukul 17.00 WIB. Sertijab digelar usai Sri Mulyani menghadiri pelantikan dan Sidang Paripurna di Istana Negara.

Dari pantauan Liputan6.com, sekitar pukul 16.47 WIB, Bambang Brodjonegoro dengan setelan kemeja putih berpadu jas hitam dan dasi merah hadir di kantor Kemenkeu. Kehadirannya disambut tepuk tangan riuh seluruh karyawan di lingkungan Kemenkeu.

Kemudian disusul Sri Mulyani yang tiba di kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pukul ‎16.55. Seluruh karyawan tidak ingin ketinggalan menyambut Sri Mulyani.

 

Wanita asal Lampung ini‎ tampak anggun dengan berbalut kebaya berwarna biru tua dan kain ungu. Dandanan Sri Mulyani begitu sederhana tanpa sanggul yang menghiasi kepalanya.

Sertijab ini dihadiri jajaran Eselon I Kemenkeu, diantaranya Direktur Bea Cukai Heru Pambudi, ‎Sekretaris Jenderal Kemenkeu Hadiyanto, dan pejabat lainnya serta tamu undangan lain, seperti Ketua Komisi XI DPR RI Ahmadi Noor Supit.

Ahmadi Noor Supit mengungkapkan, perombakan kabinet kerja jilid II terutama masuknya Sri Mulyani ‎dalam kursi pemerintahan sebagai Menteri Keuangan membawa reaksi pasar yang positif. Hal ini penting, mengingat nama dan sosok Sri Mulyani telah dikenal baik di Indonesia maupun dunia.

"Sri Mulyani sudah berpengalaman jadi Menkeu, juga dikenal dunia. Ini menjadi modal untuk mendapatkan kepercayaan di internasional, orang akan percaya dengan kebijakannya sehingga bisa memberikan sentimen positif di tengah situasi ekonomi global yang sedang tidak baik," papar Supit.

Dia sangat menunggu gebrakan dari Sri Mulyani khususnya untuk pengelolaan fiskal, serta ekonomi nasional. Komunikasi Sri Mulyani dengan DPR pun diyakini akan berjalan lancar dengan pengalamannya di pemerintahan.

"Kita tunggu praktiknya sehari-hari, misalnya menuntaskan masalah tax amnesty karena ini menjadi pertaruhan buat ekonomi kita ke depan. Kalau ini dilakukan satu bulan pertama, ekonomi pasti bisa lebih baik lagi," terang Supit. (Fik/Nrm)