Liputan6.com, Jakarta - Pasar modal akan semakin baik usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan perombakan (reshuffle) kabinet kerja. Para investor melihat reshuffle yang dilakukan Jokowi membuat perekonomian semakin kondusif.
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio meyakini, reshuffle yang dilakukan Jokowi akan memberikan kepercayaan pada pelaku pasar. Apalagi, kata Tito, Jokowi memasukkan nama Sri Mulyani dalam kabinet saat ini.
"Jangan lupa yang pertama kali melakukan reformasi, menambah jumlah pegawai, gaji pajak itu Ibu Ani (Sri Mulyani). Waktu Menteri Keuangan dia yang mereformasi pajak. Dan dia kembali, harusnya untuk panen di Indonesia," kata dia dalam acara Seminar dan Pameran Buku Pikiran Ekonomi Politik Dr Sjahrir Relevansinya Sekarang dan Masa Datang di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (28/7/2016).
Tito juga meyakini tax amnesty akan berjalan dengan baik. Lantaran, Sri Mulyani memiliki pengalaman yang banyak di internasional sehingga menimbulkan kepercayaan terhadap pelaku pasar.
"‎Kedua, ada juga dengan masuk dana repatriasi ini asing melihat Indonesia. Bu Ani bekas World Bank, Pak Bambang Brodjonegoro yang sangat bagus. Buat saya, ini duet bagus sekali dan pasti jalan," ujar dia.
‎Dia menambahkan, para investor juga merespons positif reshuffle itu. Terlihat, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus naik sebelum reshuffle terjadi. Artinya, pelaku pasar menilai jika reshuffle yang dilakukan Jokowi positif.
"Pasar kita lihat fakta, pasar modal mempersepsi lebih awal isu bagus yang akan terjadi dan itu universal. Ini dibuktikan dengan saham yang naik. Moga-moga ini jadi satu kenyataan tax amnesty yang berhasil," ungkap dia. (Amd/Ndw)
Sri Mulyani Bikin Pasar Modal RI Lebih Bergairah
Pasar modal akan semakin baik usai Presiden Jokowi melakukan perombakan kabinet.
Advertisement