Sukses

Pedagang Desak Mendag Enggar Kaji Ulang Impor Daging Kerbau

Konsumsi daging kerbau di Indonesia masih merupakan hal yang baru.

Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) mendesak Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengkaji ulang kebijakan impor daging kerbau asal India untuk konsumsi masyarakat.

Ketua APDI, Asnawi menyatakan, konsumsi daging kerbau di Indonesia masih merupakan hal yang baru. Pasalnya, selama ini 90 persen masyarakat Indonesia mengkonsumsi daging sapi.

"Untuk konsumsi daging kerbau, masyarakat lidahnya tidak lazim. Bahkan 90 persen masyarakat itu lazimnya konsumsi daging sapi.‎ Dan kalau mau membangun perubahan masyarakat dari konsumsi daging kerbau ke sapi tidak mudah, butuh waktu jangka panjang‎," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Sabtu (30/7/2016).

Menurut Asnawi, jika keran impor daging kerbau tersebut ingin tetap dibuka, maka pemer‎intah juga harus melakukan langkah antisipasi jika daging-daging tersebut tidak laku di pasaran. Dan Perum Bulog sebagai pengimpor juga berpotensi mengalami kerugian.

"Pemerintah kan menunjuk Bulog untuk impor ini, itu harus tanggung resiko sebagai dampak kalau daging ini tidak laku terjualnya," kata dia.

Asnawi mengungkapkan, lebih baik jika daging-daging kerbau yang akan diimpor tersebut bukan diperuntukkan untuk konsumsi masyarakat, melainkan untuk kebutuhan bahan baku industri pengolahan. Hal tersebut dilakukan oleh Malaysia sehingga produk-produknya mampu bersaing di pasar ASEAN.

"Kalau mau impor untuk industri olahan, ya silahkan. Karena di Malaysia begitu, makanya lebih murah. Jadi kalau untuk industri, produk-produk kita bisa berdaya saing di pasar ASEAN," tandas dia. (Dny/Ndw)