Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) mengakuisisi saham perusahaan minyak dan gas (migas) Maurel & Prom miliki Pasifico. Dengan akuisisi ini diharapkan akan menambah pasokan minyak dan gas ke kilang Pertamina di Indonesia.
SPP Upstream Business Develompment Pertamina Denie Tampubolon ‎mengatakan, Maurel & Prom memiliki sejumlah lapangan produksi dan eksplorasi minyak dan gas (migas) di sejumlah negara, mayoritasnya di kawasan Afrika.‎ Sebagai contoh di Gabon dan Tanzania perusahaan ini memiliki lapangan minyak yang sudah berproduksi.
Denie mengungkapkan, pada kedua negara tersebut, Maurel & Prom memiliki cadangan minyak mencapai 250 juta barel oil equivalent. Dari jumlah tersebut 78 persennya berasal dari Gabon dan 22 persennya dari Tanzania.
Advertisement
‎"Gabon dan Tanzania, itu produksi semua. Dan memang banyak juga yang masih eksplorasi," ujar dia di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Senin (1/8/2016).
Perusahaan ini juga mampu memproduksi minyak 30 ribu ‎barel oil equivalen per Day (BOED). Dari jumlah tersebut nantinya akan didistribusikan dan diolah pada kilang di Indonesia sebesar 6.000 BOED.
‎"Pasokan ke dalam negeri kalau sekitar 6.000 BOED, itu 24,5 persen (saham) dari 30 ribu BOED. Ini minyak cocok di kilang Indonesia. Minyak dari Nigeria bisa di Indonesia, dari Gabon juga bisa digunakan di kilang kita, cocok untuk kilang kita," kata dia.
Menurut Denie, dengan produksi minyak yang besar dan ditambah dengan adanya potensi minyak dan gas dari lapangan eksplorasi, maka akuisisi ini dinilai akan memberikan banyak keuntungan bagi Pertamina. Selain itu, akuisisi ini juga sebagai upaya perusahaan untuk melebarkan bisnisnya di dunia internasional.
"Kebutuhan dana untuk eksplorasi diperkirakan sebesar 30 juta Euro untuk 3-4 tahun ke depan. Perusahaan ini sangat balance untuk pengembangan bisnisnya. Dan pendanaan (akuisisi) juga lewat pinjaman luar negeri, melalui anak perusahaan Pertamina Internasional Exploration-Production. Ini tidak kurangi sumber dana yang akan diinvestasikan di dalam ngeri yaitu kilang dan upstream industri," tandas dia.