Sukses

Penguatan Dolar AS Susutkan Harga Emas

Harga emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS, karena ini tidak memberikan imbal hasil.

Liputan6.com, New York - Harga emas beringsut lebih rendah, usai mendekati posisi tertingginya dalam 3 minggu dipicu penguatan dolar, di tengah ketidakpastian tentang rencana kenaikan suku bunga Federal Reserve.

Harga emas di pasar spot turun 0,2 persen menjadi US$ 1.348,05 per ounce. Harga emas kemudian berakhir 0,2 persen pada posisi US$ 1.355 per ounce.

Harga logam mulia ini mencapai US$ 1,355.10 pada hari Jumat, level tertinggi sejak 12 Juli, setelah pertumbuhan ekonomi AS lebih lambat dari perkiraan yang membebani dolar.

Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa PDB tumbuh secara tahunan sebesar 1,2 persen pada kuartal kedua, ini jauh lebih kecil dari perkiraan ekonom sebesar 2,6 persen.

Data muncul setelah AS Federal Reserve tidak memberikan petunjuk tentang kenaikan suku bunga jangka pendeknya, di mana beberapa berharap ini terjadi pada pertemuan kebijakan bulanan yang berlangsung pada pekan lalu.

Harga emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS, karena ini tidak memberikan imbal hasil.

Dolar naik 0,2 persen terhadap sekeranjang enam mata uang, merangkak jauh dari posisi terendah sejak 5 Juli pada hari Jumat. Sementara ekuitas Eropa turun sedikit setelah awal yang mantap.

"Meskipun ekuitas berkinerja baik, ada kekhawatiran ini akan keluar. Sementara ketidakjelasan kebijakan the Fed soal tingkat suku bunga menyediakan lingkungan yang negatif yang mendorong harga emas," kata analis ETF Securities Martin Arnold.

Pasar akan terus memantau data minggu ini, yang meliputi laporan payrolls non-pertanian bulanan yang keluar pada Jumat.

Adapun harga perak di pasar Spot menyentuh posisi tertinggi dalam 3 minggu menjadi US$ 20,64 per ounce, sebelum naik 0,9 persen ke US$ 20,49.

Harga Platinum yang mencapai posisi tertinggi dalam 14 bulan pada hari Jumat, turun 0,1 persen menjadi US$ 1,141.50 per ounce. Sementara paladium tidak berubah di US$ 711,55.

Video Terkini