Sukses

JK: Kerja Sama Ekonomi Bisa Buat Dunia Tersenyum

Wakil Presiden Jusuf Kalla ingin gelaran WIEF ke-12 dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan ekonomi dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla ingin pertemuan negara-negara Islam pada gelaran World Islamic Economic Forum (WIEF) ke-12 dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan ekonomi dunia. Karena itu, berbagai kerja sama yang terjalin sangat penting bagi kemajuan ekonomi.

"Ya harapannya tentukan dunia ini sekarang kurang senyum, kurang berita gembira jadi dibutuhkan banyak kerja sama ekonomi," kata JK di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Selasa (2/8/2016).

Dalam forum ini, akan banyak negara yang saling bertemu. Pertemuan bilateral ini diharapkan dapat meningkatkan kerja sama di berbagai bidang sehingga dapat meningkatkan ekonomi masing-masing negara.

Tak bisa dipungkiri, banyak negara di dunia yang mengalami perlambatan ekonomi. Guna mengatasi masalah itu, kerja sama investasi diperkuat.

"Ya semua apa yang bisa, sekarang kan slow down ekonomi dunia. Jadi bagaimana meningkatkan kerja sama perdagangan dengan investasi agar bisa lebih stabil lagi," pungkas JK.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa gelaran WIEF ke-12 bisa meningkatkan ekonomi berbasis Islam. Saat ini partisipasi ekonomi berbasis Islam masih cukup minim dalam menyumbang pertumbuhan ekonomi dunia.

"‎Keuangan syariah hingga saat ini menjadi industri yang bernilai jutaan dolar AS. Selera fashion Islam, kuliner halal, seni serta arsitektur berkembang pesat dan memiliki potensi menciptakan ekonomi baru," kata Jokowi.

Pemerintah Indonesia memasukkan keuangan syariah sebagai salah satu program untuk terus dikembangkan. Alasannya, jika keuangan syariah ini terus tumbuh, Jokowi yakin, sektor ekonomi yang berbasis Islam lainnya juga akan tumbuh.

Kunci lain untuk meningkatkan ekonomi berbasis Islam tersebut adalah inovasi. Semakin banyaknya inovasi yang diciptakan sebuah negara dengan industri di dalamnya akan menentukan kemajuan.

"Inovasi harus berkontribusi kepada kesejahteraan masyarakat. Inovasi akan membuat sebagian orang sangat kaya, namun hanya pemerintah yang meyakinkan manfaat inovasi terbagi rata termasuk masyarakat kurang mampu," papar Jokowi.

Untuk itu, dengan keuntungan negara Islam yang memiliki tingkat usia produktif yaitu rata-rata 23 tahun, Jokowi meminta negara Islam tetap solid.‎ (Ahmad Romadoni/Gdn)