Sukses

Venezuela Jual Minyak ke Jamaika demi Makanan

Venezuela sangat kekurangan makanan dan obat-obatan sehingga menjual minyak ke Jamaika.

Liputan6.com, New York - Venezuela menjual minyak ke Jamaika. Penjualan minyak tersebut ditukar dengan makanan, obat-obatan, bahan obat dan bangunan.

Pada pekan lalu, Jamaika mengumumkan, pihaknya akan menyediakan dana hingga US$ 4 juta dalam bentuk barang dan jasa ke Venezuela.

"Anda bisa mengatakan kalau barang dan jasa itu untuk minyak. Ini akan sampai ke Venezuela untuk memutuskan apa yang mereka butuhkan," ujar CEO of the Jamaican government's PetroCaribe Development Fund Wesley Hughes, seperti dikutip dari CNN Money, Kamis (4/8/2016).

Bentuk pembayaran itu bagian dari perjanjian perdagangan antara kedua negara. Venezuela sangat kekurangan makanan dan obat-obatan.

Masyarakat menunggu berjam-jam di luar supermarket untuk membeli kebutuhan pokok antara lain susu, telur, tepung, dan sering hanya menemukan rak kosong. Tak hanya itu, peralatan dan obat-obatan di rumah sakit juga sekarat.

Meski begitu, pemerintah Venezuela telah menolak bantuan kelompok-kelompok kemanusiaan internasional seperti PBB.

"Bagi mereka menerima bantuan kemanusiaan dalam beberapa cara yang dikenali bahwa krisis sedang dibuat oleh pemerintah," ujar Erika Guevara Rosas, Direktur Amnesty International.

Dengan menerima barang dari Jamaika jadi sebagai bentuk pembayaran dari sebuah negara yang sudah mulai pulih dari krisis ekonomi, dan memerlukan dana talangan dari IMF pada 2013.

"Mereka mungkin sedang mengirim beras dan kacang untuk melunasi pengiriman minyak. Jamaika tidak bisa membayar mereka uang sehingga mengiriman Venezuela makanan," ujar Russ Dallen, Managing Partner Caracas Capital.

Hughes menuturkan, Venezuela belum menyatakan barang tertentu yang diinginkan, tetapi menegaskan segera membutuhkan kebutuhan pokok, dan senilai US$ 4 juta. Hal ini bukan pertama kalinya Venezuela melakukan transaksi non tunai.

China telah memberi pinjaman US$ 65 miliar sejak 2007. Hal ini menurut the Inter-American Dialogue, salah satu perusahaan riset di Washington. Venezuela pun membayar pinjaman ke China dengan minyak.

Perusahaan minyak negara Venezuela PDVSA mengirim sekitar 579 ribu barel minyak per hari ke China pada tahun lalu.Venezuela memiliki salah satu cadangan terbukti terbesar di dunia. Akan tetapi, ekonomi Venezuela termasuk terburuk di dunia.

Berdasarkan proyeksi IMF, ekonomi Venezuela diperkirakan kontraksi 10 persen pada 2016, dan inflasi bisa meroket 700 persen. Pengeluaran pemerintah pun cukup berat lantaran penurunan harga minyak.

Hal itu juga telah membuat pemerintah tak memiliki cukup uang untuk impor makanan pokok. Untuk mengatasi kekurangan pangan, Venezuela mengeluarkan keputusan yang akan memaksa warganya bekerja di pertanian untuk periode 60 hari. (Ahm/Ndw)