Liputan6.com, Jakarta -
Maskapai penerbangan Indonesia bisa kembali terbang ke Amerika Serikat (AS) setelah Federal Aviation Administration (FAA) menaikkan peringkat keselamatan dan keamanan penerbangan di Indonesia dari Kategori 2 menjadi Kategori I. Saat ini, hanya Garuda Indonesia yang dianggap layak terbang ke negeri Paman Sam tersebut.
Direktur Arista Indonesia Aviation Center (AIAC) Arista Atmadjati mengatakan, berbekal pengalaman pernah menerbangi AS, Garuda Indonesia dianggap maskapai paling siap. "Garuda Indonesia sudah pernah, tahun 1900-2000-an. Relatif lebih siap," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Jumat (5/8/2016).
Dari segi persaingan, maskapai pelat merah tersebut juga dianggap lebih kompetitif. Apalagi Garuda Indonesia lebih diuntungkan karena menjadi bagian Skyteam. "Garuda sudah level dunia, sudah Skyteam. Levelnya sama nggak masalah," ujar dia.
Namun, dia mengatakan penerbangan di Amerika masih sulit bagi maskapai berbiaya murah (low cost carrier/LCC). Bila maskapai LCC berniat menerbangi AS maka harus siap menerima risiko dari pembengkakan biaya operasional (cost).
"14 jam itu bukan untuk LCC. LCC itu untuk penerbangan 2-3 jam," tutur dia.
Selain itu, maskapai LCC akan kalah dengan maskapai dari negara lain. Sebut saja, Lion Air yang masih kalah bersaing dengan maskapai tetangga Singapura Airlines.
Arista memberi catatan, kenaikan peringkat ke Kategori I merupakan hal yang layak bagi Indonesia. Pasalnya, maskapai Indonesia telah melakukan peremajaan sehingga usia rata-rata pesawat hanya antara 5-7 tahun. Hal tersebut mengurangi risiko adanya kecelakaan.
Meski begitu, dia bilang kenaikan peringkat itu bukan jaminan yang diberikan untuk pelayanan penerbangan.‎ "Tapi kalau pelayanan lain lagi, itu harus dipisahkan," tukas dia.(Amd/Nrm0