Sukses

Mainkan Harga Pangan, Mendag Enggar Ancam Cabut Izin Importir

‎Menteri Perdagangan (Mendag), Enggartiasto Lukita mengancam akan mencabut izin para pelaku usaha mulai dari importir sampai pedagang

Liputan6.com, Jakarta ‎Menteri Perdagangan (Mendag), Enggartiasto Lukita mengancam akan mencabut izin para pelaku usaha mulai dari importir sampai pedagang jika terbukti memainkan harga pangan. Pemerintah akan investigasi mata rantai distribusi kebutuhan pokok sehingga dapat diketahui biang kerok dari harga yang tak kunjung turun.

"Kalau ada yang main-mainkan harga, saya cabut izinnya. Susah amat. Kalau mereka tidak sanggup, banyak orang yang sanggup," tegas dia usai kunjungan Pasar Anyar di Tangerang, Banten, Minggu (7/8/2016).

‎Enggar mengimbau importir sampai pedagang eceran untuk tidak mempermainkan harga pangan, termasuk menimbun stok dengan tujuan yang sama. Bagaimanapun, sambungnya, permainan harga dapat menyengsarakan masyarakat atau konsumen.

"Kita tidak ingin membunuh jaringan usaha, tapi kalau ini gejolak harga tidak turun-turun, berarti ‎ada yang tidak beres. Pedagang kecil tidak ikut bermain, harga mereka wajar, tapi di hulunya yang akan kita telusuri," terang dia.

Sebagai contoh, Enggar bilang, harga gula putih curah di pasar tidak beranjak turun sejak Lebaran lalu. Pihaknya akan melakukan investigasi apa benar itu stok lama dan dijual seharga harga yang berlaku saat itu. Salahnya, jika dia membeli dengan harga murah namun menjual dengan harga lama.

"Kita bisa audit, verifikasi stok, harga dan marjin. Jadi belum tahu dari mana pangkal masalahnya, nanti kita kaji. Yang penting petani tebu harus untung," papar dia.

‎Sementara itu, terkait tingginya harga jual daging sapi di tingkat konsumen dipengaruhi mata rantai pasokan komoditas ini sejak dari impor, tempat penggemukan sapi (feedloter), pejagalan, sampai ke pedagang eceran di pasar.

Untuk diketahui, harga jual karkas dari pejagalan dibanderol Rp 88 ribu-Rp 90 ribu per Kg, sehingga harga daging sapi masih dipatok Rp 120 ribu-Rp 130 ribu per Kg.

"Ada mata rantai yang panjang sejak dari impor, ambil produksi di penggemukan sapi, pejagalaan sampai ke konsumen. Nanti kita akan lihat cost structure-nya, berapa untung yang diambil karena pada dasarnya pengusaha boleh untung tapi tidak berlebihan yang akan menyengsarakan rakyat," tegas Enggar.

Target dalam jangka pendek, sambungnya, Kemendag akan menurunkan harga daging sapi di pasaran dengan harga di bawah Rp 100 ribu. Pemerintah akan meminta jaminan harga daging rendah tersebut kepada para pengusaha.

"Kalau mereka untung berlebihan, saya akan gelontorkan suplainya biar mereka terganggu‎. Targetnya harga daging sapi di bawah Rp 100 ribu per Kg, walaupun menurunkannya tidak mudah hanya dalam waktu 2-3 bulan saja," katanya.