Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan alih daya, PT ISS Indonesia merekrut 2.000 tenaga kerja tiap bulan. Hal itu untuk mencukupi permintaan di bidang jasa. Layanan jasa yang ditawarkan ISS antara lain cleaning services, support service hingga keamanan.
Presiden Direktur ISS Indonesia Elisa Lumbantoruan mengatakan setiap bulannya, ISS bisa menerima hingga 7.000 lamaran kerja . Lamaran tersebut kemudian disaring hingga direkrut 1.500 – 2.000 pekerja. Kemudian tenaga kerja dari hasil rekrutan itu dipecah ke dalam berbagai jenis pelayanan jasa.
"Paling banyak pekerja bekerja di bidang cleaning service, presentasenya mencapai 62 persen," ujar dia.
Advertisement
Sebagai salah satu perusahaan layanan jasa terbesar di dunia, ISS Indonesia menerapkan etos kerja dan pengembangan sumber daya mumpuni bagi para karyawannya. Tenaga kerja yang masuk ISS akan diberikan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan yang mereka miliki. Hal ini juga nanti bisa dimanfaatkan pegawai ISS untuk mencari pekerjaan lebih baik apabila memutuskan keluar dari ISS.
Baca Juga
"Sekitar 90 persen karyawan yang memutuskan keluar dari ISS mendapat pekerjaan yang lebih baik," tutur Elisa.
Selain diberi pelatihan dan dibekali dengan kemampuan baru, Elisa menjelaskan, ISS bertekad untuk mengubah persepsi pekerjaan alih daya (outsourcing). Ia mengatakan, pekerjaan ini bukanlah seperti yang dibayangkan oleh masyarakat pada umumnya.
"Persepsi umum yang terbangun tentang perusahaan outsourcing adalah gaji karyawan yang kecil dan akhirnya bersifat mengeksploitasi. Di ISS kami beroperasi dengan sistem kerja berbeda dan memberi jaminan bahwa hak tenaga kerja dipenuhi dengan maksimal," kata dia.
Sementara itu kini ISS mempekerjakan 61.000 karyawan dan beroperasi di 11 kota besar di Indonesia. Sebagian besar tenaga kerja yang direkrut ISS merupakan orang yang baru pertama kali bekerja dengan pendidikan SMA atau sederajat. (Vna/Ahm)