Sukses

Dolar AS Melemah, Harga Emas Menanjak

Harga emas untuk pengiriman Desember naik 0,4 persen dan menetap di angka US$ 1.347,20 per troy ounce.

Liputan6.com, New York - Harga emas berbalik menguat setelah sebelumnya sempat tertekan pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Pendorong kenaikan harga emas karena nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) melemah.

Mengutip Wall Street Journal, Rabu (10/8/2016), harga emas untuk pengiriman Desember naik 0,4 persen dan menetap di angka US$ 1.347,20 per troy ounce di Divisi Comex New York Mercantile Exchange. Harga emas sempat tertekan di angka US$ 1.336 per troy ounce di awal sesi perdagangan.

The Wall Street Journal Index yang merupakan indeks nilai tukar dolar AS terhadap beberapa mata uang utama dunia turun 0,3 persen ke 86,64. Pelemahan dolar AS ini cenderung mendorong kenaikan harga emas.

Alasannya, para pembeli emas yang menggunakan mata uang di luar dolar AS akan mendapat keuntungan yang lebih besar dengan pelemahan nilai tukar dolar AS ini.

Di awal perdagangan, harga emas sempat turun 1,9 persen dari level tertinggi yang tercetak pada Agustus ini karena data tenaga kerja AS menunjukkan penguatan sehingga mendorong keyakinan dari para investor bahwa Bank Sentral AS akan menaikkan suku bunga pada tahun ini juga.

Kenaikan suku bunga memberikan tekanan kepada emas karena logam mulia ini harus bersaing dengan instrumen investasi lainnya yang memberikan bunga selain kenaikan harga. 

Namun di luar itu, suku bunga negatif yang ditetapkan oleh Eropa dan Jepang memberikan dukungan kepada emas.

"Saat ini pelaku pasar sedang melihat prospek selanjutnya dari harga emas dengan melihat data-data ekonomi yang ada," jelas analis TD Securities dalam catatannya kepada para investor. (Gdn/Ndw)