Liputan6.com, Jakarta - Isu penambahan direksi di tubuh PT Pertamina (Persero) sesuai usulan Dewan Komisaris kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno terus bergulir. Adapun posisi yang diusulkan adalah Wakil Direktur Utama.
Ketika dikonfirmasi langsung kepada Menteri BUMN Rini usai menggelar rapat koordinasi soal Holding BUMN Migas, dia mengaku, tidak mengetahui soal usulan tersebut meskipun sudah beredar surat Dewan Komisaris Pertamina terkait usulan perubahan struktur dan penambahan anggota direksi.
"Anda (wartawan) tuh dengar dari mana sih? Rilisnya siapa?. Pokoknya bukan rilis dari saya kan. Terus terang saya tidak tahu dan belum membacanya, kok Anda sudah dapat, saya belum dapat," ujar dia ketika ditemui di kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (11/8/2016).
Baca Juga
Advertisement
Kabar usulan penambahan direksi ini mencuat saat Direktur Utama (Dirut) Pertamina melaksanakan kunjungan kerja ke Iran. Beredar luas surat Dewan Direksi Pertamina Nomor R-031/K/DK/2016 perihal Usulan Perubahan Struktur dan Penambahan Anggota Direksi Pertamina. Surat ini ditujukan kepada Menteri BUMN.
Isi surat tersebut secara garis besar mengusulkan penambahan dua anggota direksi, yakni Wakil Dirut-Hilir dan Energi Baru Terbarukan (EBT) dan Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia.
Penambahan tersebut mempertimbangkan semakin meningkatnya kompleksitas bisnis Pertamina yang ditandai dengan adanya kegiatan megaproyek pengembangan berskala nasional di sektor pengolahan dan petrokimia.(Fik/Nrm)