Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) meluncurkan kartu Layanan Keuangan Terintegrasi (Lantera) di Batam, Kepulauan Riau. Lantera merupakan bagian dari Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang merupakan gerakan untuk mendorong masyarakat menggunakan sistem pembayaran dan instrumen pembayaran non-tunai.
Gubernur BI Agus Martowardojo mengungkapkan, Kartu Lantera ini ditujukan untuk komunitas nelayan sebagai instrumen pembayaran terutama untuk pembelian peralatan tangkap ikan di koperasi nelayan.
"Kita mengenal di dalam ekonomi Indonesia kalau bertransaksi di perdagangan umum atau perdagangan lain dalam bentuk tunai dengan uang tunai. BI sebagai lembaga negara bertanggung jawab atas peredaran uang dan sistem perbankan. Hingga saat ini sekitar Rp 560 triliun uang diedarkan di seluruh Indonesia. Kalau semua dilakukan tunai akan kurang efisien, kurang aman, kurang fleksibel," ujar dia di Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (13/8/2016).
Komunitas nelayan terpilih menjadi sasaran pembentukan less-cash society di Kepulauan Riau berdasarkan beberapa pertimbangan. Pertama, telah terbentuknya kelompok usaha bersama (KUB) nelayan sebagai upaya program pengendalian inflasi.
Baca Juga
Kedua, dominasi transaksi nelayan menggunakan uang tunai. Ketiga, fluktuasi pendapatan nelayan yang tergantung pada cuaca sehingga membutuhkan manajemen keuangan yang baik. Dengan beralihnya transaksi menjadi non tunai maka membuka peluang bagi nelayan untuk dikenal oleh perbankan dan dapat dipetakan potensi pembiayaan bagi nelayan.
"Pada hari ini kita perkenalkan hari ini ke nelayan bagaimana lakukan transaksi pembayaran menggunakan kartu uang elektronik. Kartu ini akan didukung oleh perbankan. Nelayan bisa datang ke sistem perbankan, mesin, ATM, toko-toko yang gunakan sistem kartu ini. Kita akan dapat pembayaran yang fleksibel, mudah, aman," jelas dia.
Kartu ini diterbitkan oleh lima perbankan nasional, yaitu Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Bang Tabungan Negara (BTN) dan Bank Central Asia (BCA).
Peluncuran kartu ini juga memecahkan rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI) atas terbitnya 1.000 kartu bagi 1.000 nelayan.
"Kami berterimakasih yang sebesar-besarnya kepada BI yang telah berkenan menjunjung harkat martabat kaum nelayan dengan diberikan teknologi mutakhir untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Ini bukan hanya rekor Indonesia tapi rekor dunia. Saya jamin di seluruh dunia tidak pernah ada perbankan yang bersatu padu meningkatkan harkat martabat kaum nelayan," kata Pendiri MURI Jaya Suprana. (Dny/Ahm)
Advertisement
EVENT SPESIAL PESTA BEAT LIVE STREAMING 8 KOTA