Sukses

Bos ISS Indonesia: Kejujuran Itu Tak Ternilai

ISS Indonesia menekankan penerapan nilai kejujuran bagi karyawannya, salah satu upaya melalui Golden Heart Award.

Liputan6.com, Jakarta - Sejak berdiri di Indonesia pada 1996, ISS Indonesia selalu menekankan kepada karyawan tentang pentingnya nilai-nilai kejujuran. Hal ini disetujui Presiden Direktur dan CEO ISS Indonesia Elisa Lumbantoruan.

Bagi Elisa, kejujuran di ISS tercermin dari banyaknya penerima penghargaan Golden Heart Award dalam acara The Best Employee & Golden Heart Award ke – 75 yang digelar di Graha ISS pada Senin 15 Agustus kemarin.

Elisa mengungkapkan bahwa Golden Heart Award adalah bentuk apresiasi dari ISS Indonesia terhadap para karyawannya yang berbuat jujur. “Misalnya, dengan melaporkan dan mengembalikan barang berharga atau uang yang mereka temukan saat bekerja,” paparnya seperti ditulis Selasa (16/8/2016). 

Pria ini menceritakan bahwa awalnya para pemenang Golden Heart Award mendapatkan bonus uang hingga Rp 300 ribu, tetapi ditiadakan pada ajang kali ini. “Karena menurut kami tidak cocok mereka dapat bonus uang, kejujuran itu tidak ternilai,” ujar Elisa.

Langkah ISS Indonesia ini mendapat sambutan baik, terutama dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). KPK turut berpartisipasi dalam acara yang diselenggarakan oleh ISS, dengan memberikan pin “Berani Jujur Hebat!”. KPK memberikan pin ini sebagai langkah KPK untuk menanamkan kejujuran di segala kelas masyarakat, termasuk kelas buruh.

Penghargaan Golden Heart saat ini telah diberikan kepada lebih dari 3000 karyawan ISS pada 3 tahun terakhir. Peraih penghargaan pada ajang penghargaan Golden Heart Award ke -75, antara lain Isnaini Nuralila (26), Firman Ardiansyah (25), Jaka Priyadi (27), dan Asep Ismail (34).

Salah satu peserta Isnaini, menceritakan pengalamannya sehingga dirinya dapat meraih penghargaan Golden Heart Award. Isnaini, sebagai seorang cleaner, menemukan gelang emas bermata berlian dan anting emas putih di area fitness di salah satu mal di Jakarta.

Tidak ada niat untuk mengambil barang tersebut, Isnaini justru mengembalikan barang tersebut kepada pemiliknya. “Saya diajarkan orang tua mengenai kejujuran dan untuk menjaga nama baik ISS,” tambah Isnaini. (Aldo Lim/Gdn)