Liputan6.com, Jakarta - Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang, Banten menjadi buah bibir dan terus menuai pujian karena desain yang modern. Namun pada Minggu, 14 Agustus kemarin, bandara yang digadang bisamenyaingi Changi, Singapura tersebut sempat tergenang air. Anggota Komisi V DPR RI sekaligus Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) Roem Kono pun meminta agar pengelola bandara tersebut terus melakukan pembenahan.Â
Insiden genangan di Terminal 3, oleh suami Letty Kalla ini dianggap menurunkan rasa bangga terhadap salah satu karya anak bangsa. "Kami selaku komisi V kecewa dengan peristiwa itu. Karena ini pintu gerbang internasional, ikon dunia kita," kata Roem saat ditemui dalam upacara peringatan kemerdekaan di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (17/8/2016).
Advertisement
Baca Juga
Ketua Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Golkar ini beranggapan, peresmian Terminal 3 seharusnya diperhitungkan lebih matang lagi sehingga kejadian pada Minggu kemarin bisa dicegah.Â
Selain kepada Angkasa Pura II yang menjadi pengelola Terminal 3, Roem Kono juga meminta kepada Menteri Perhubungan agar mengawasi bandara tersebut dan meminta melakukan investigasi.Â
Sebelumnya, PT Angkasa Pura II (Persero) mengatakan terdapat genangan air di sejumlah titik di area kedatangan Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, imbas hujan lebat yang terjadi pada Minggu sore sekitar pukul 16.00 WIB.
AP II pun memohon maaf kepada masyarakat khususnya penumpang pesawat dan pengunjung bandara atas ketidaknyamanan akibat dampak dari adanya genangan air tersebut.
"Tidak dapat dipungkiri, adanya genangan air ini menyebabkan pelayanan di Terminal 3 terganggu. Adapun genangan air tersebut saat ini telah dapat diatasi," ujar Head of Corporate Secretary and Legal AP II Agus Haryadi dalam keterangannya, Minggu (14/8/2016).
Dia mengatakan, AP II bersama dengan kontraktor pembangunan Terminal 3 tengah melakukan evaluasi dan investigasi guna memastikan faktor penyebab timbulnya genangan air untuk kemudian dilakukan perbaikan sehingga peristiwa serupa tidak berulang di kemudian hari. (Winda/Gdn)