Sukses

4 Hal yang Perlu Kamu Ketahui Sebelum Menutup Kartu Kredit

4 Hal Penting yang Perlu Kamu Cermati Sebelum Menutup Kartu Kredit Selamanya

Liputan6.com, Jakarta Kartu kredit merupakan alat bantu transaksi sehari-hari yang sudah menjadi alternatif umum dari uang tunai maupun kartu kredit. Keuntungan utama penggunaan kartu kredit adalah menunda pembayaran suatu transaksi hingga ke tanggal jatuh tempo, asalkan limit kartu kredit kamu masih cukup. Selain itu, kartu kredit juga bermanfaat untuk membantu penghematan sehari-hari karena adanya fitur diskon dan cashback.

Meskipun begitu, sebagian orang yang telah memiliki kartu kredit justru ingin menutupnya. Alasannya tentu beragam, seperti hutang kartu kredit yang menunggak atau merasa tidak memerlukan lagi kartu kredit tersebut.

Apapun alasannya, perhatikan 4 tips penting berikut sebelum bertindak apapun seperti dikutip dari HaloMoney:

1. Jangan sisakan semua poin reward atau airmiles yang kamu miliki

Apakah kartu kredit kamu memiliki saldo poin reward atau airmiles? Sebaiknya kamu manfaatkan poin hadiah tersebut. Mubazir kan, kalau hadiah di depan mata tidak digunakan? Coba cek dengan pihak bank berapa sisa poin hadiah yang kamu miliki.

Tergantung kegunaan poin hadiah tersebut, kamu mungkin bisa tukar dengan undian, freebies dari bank, atau manfaatkan untuk transaksi rutin kamu untuk mengurangi nilai transaksi.

Terkadang, bank juga memberikan pilihan untuk mengkompensasikan poin tersebut menjadi duit yang ditransfer ke rekening kamu. Pastikan agar biaya transfer yang timbul tidak lebih besar dari uang yang kamu terima ya.

 

2 dari 3 halaman

transaksi rutin dari kartu kredit

2. Pastikan untuk memutus/mengalihkan transaksi rutin dari kartu kredit

Coba diingat-ingat, apakah kamu melakukan pembayaran otomatis atas suatu transaksi dengan kartu kredit yang akan kamu tutup tersebut? Misalnya, pembayaran listrik, air, atau mungkin biaya bulanan fitnes di gym favorit kamu.

Jangan sampai saat kamu menutup kartu kredit tersebut, kamu lupa membatalkan atau mengalihkan pembayaran otomatis tersebut ke kartu kredit lain. Bisa-bisa rumah kamu mendadak dicabut listrik dan airnya karena dianggap lalai membayar.

Baca juga: 3 Cara Jitu untuk Bertahan Hidup dan Bangkit Kembali dari Situasi Bokek

3. Tanyakan mengenai biaya tahunan

Namanya juga biaya tahunan (annual fee), beban ini hanya terjadi setahun sekali sehingga mudah bagi kita untuk melupakan beban yang satu ini. Periksa kembali perjanjian awal pembukaan kartu kredit untuk mengecek kapan biaya tahunan tersebut mulai dibebankan.

Kalau kartu kredit kamu belum mencapai setahun tapi sudah dbebankan biaya tahunan, kamu bisa protes ke pihak bank dengan mengambil dasar dari perjanjian tersebut. Kalau memang sudah waktunya kamu kena biaya tahunan, ya kamu juga perlu melunasi dulu beban ini.

3 dari 3 halaman

Lunasi utang

4. Lunasi seluruh utang kartu kreditmu yang masih berjalan

Hal paling penting terakhir yang wajib kamu lakukan adalah membuat rencana untuk melunasi seluruh utang kartu kredit kamu hingga tuntas. Jika kamu menunggak hutang dari satu kartu kredit saja, maka kamu bisa fokus terhadap pelunasan utang tersebut. Kamu bisa menggunakan tabungan atau menyisihkan penghasilan bulanan kamu dengan cukup tinggi untuk secepatnya melunasi utang kartu kredit kamu.

Apabila kamu memiliki beberapa hutang kartu kredit sekaligus, fokuslah untuk melunasi kartu kredit dengan jumlah utang terkecil dulu. Membereskan satu jenis utang akan memberikan rasa kepercayaan diri untuk mengumpulkan uang dan menghapus secepatnya utang kartu kredit lain.

Namun, jika salah satu kartu kredit membebankan bunga yang jauh lebih tinggi, maka kamu disarankan untuk membereskan utang ini dulu untuk mencegah timbulnya biaya bunga yang terlalu tinggi.

Baca juga: 4 Jenis Ketakutan Finansial dan Cara Mengatasinya!

Pakailah kartu kredit yang tepat yang sesuai kebutuhanmu agar bisa dimaksimalkan untuk berhemat sehari-hari. Gunakan situs perbandingan produk keuangan populer seperti HaloMoney.co.id untuk mempermudah kamu melakukannya. (Ndw/Gdn)

Video Terkini