Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan pengembang energi panas bumi KS Orka Renewables Pte Ltd Singapura (KS Orka) mengerahkan dua mesin pengeboran untuk mempercepat penyelesaian Proyek Panas Bumi dengan kapasitas 240 Mega Watt (MW) di Sorik Marapi Sumatra Utara.
CEO KS Orka Eirikur Bragason mengatakan, perusahaan sudah mengerahkan mesin pengeboran pertama dengan menerbitkan Notice To Proceed kepada kontraktor pengeboran, Dati Parker.
"KS Orka akan mengerahkan mesin-mesin tersebut setelah menyelesaikan segala urusan yang berkaitan dengan peraturan dan perizinan dengan pemerintah," kata Erikur, dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Kamis (18/8/2016).
Advertisement
Baca Juga
Erikur melanjutkan, KS Orka berencana untuk mengerahkan mesin pengeboran yang kedua dalam waktu dua minggu ke depan. Tim KS Orka menargetkan dapat menyelesaikan proyek pembangkit listrik pertamanya pada tahun 2017.
“Dengan ini, kami akan mulai fokus untuk mengembangkan proyek kami. KS Orka menargetkan dapat menjadi pengembang dan operator proyek panas bumi terdepan di dunia," tutur Erikur.
Dalam merealisasikan program pemerintah untuk meningkatkan kapasitas listrik di Indonesia hingga 35 ribu MW, energi panas bumi dijadikan pilihan alternatif utama karena panas bumi merupakan energi terbarukan yang bersih.
Banyaknya sumber panas bumi di Indonesia, yaitu sekitar 40 persen dari energi panas bumi di dunia, menjadikan Indonesia sebagai potensi terbesar dalam mengembangkan pembangkit listrik panas bumi yang ditargetkan dapat mencapai 7000 MW pada tahun 2025.
“Manajemen KS Orka memiliki pengalaman ekstensif dalam pengembangan proyek panas bumi di seluruh dunia yang tidak merusak lingkungan. Salah satu induk perusahaan kami, Hugar Orka, merupakan perusahaan Islandia yang berpengalaman dalam mengembangkan proyek panas bumi di Islandia," tutup Erikur.