Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meluncurkan varian baru produk Sukuk Negara Ritel (surat utang berbasis syariah), yakni Sukuk Tabungan seri ST-001 untuk pertama kalinya.
Tabungan investasi ini dapat dipesan Warga Negara Indonesia (WNI) dengan minimal pembelian Rp 2 juta dengan imbal hasil 6,9 persen per tahun.
"Sukuk Tabungan ST-001 merupakan varian dari Sukuk Negara Ritel. Ini membuktikan bahwa kita bersungguh-sungguh ingin mengembangkan sumber pembiayaan bagi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)," kata Sri Mulyani saat Launching ST-001 di kantornya, Jakarta, Jumat (19/8/2016).
Dia berharap dengan seri teranyar sukuk negara ini, dapat mendukung pasar keuangan syariah di tahun ini. Apalagi perkembangan penerbitan sukuk sangat baik dari tahun ke tahun.
Advertisement
Baca Juga
"Sukuk Tabungan ini bisa menjadi diversifikasi produk, bukan hanya untuk WNI Muslim tapi juga non Muslim. Dijamin aman karena diterbitkan oleh negara," dia memaparkan.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Robert Pakpahan mengungkapkan, seri-001 merupakan Sukuk Tabungan seri pertama yang diluncurkan pemerintah. Produk anyar ini memiliki beragam keuntungan.
Pertama, sangat terjangkau karena jumlah pemesanan pembelian minimal Rp 2 juta, maksimal Rp 5 miliar. Keuntungan kedua, ada fasilitas pencairan sebelum jatuh tempo (early redemption) dengan maksimum pengajuan 50 persen dari kepemilikan per investor di agen penjual.
Ketiga, aman karena pembayaran imbal dan nilai nominal dijamin penuh oleh negara. Keempat, tingkat imbal hasil lebih tinggi dari rata-rata tingkat bunga deposito bank BUMN.
Keuntungan kelima, imbal hasil bersifat tetap (fixed coupon) dan dibayarkan setiap bulan. Keenam, Sukuk Tabungan sesuai prinsip syariah dan turut mendukung perkembangan pasar keuangan syariah dalam negeri. Terakhir, turut berpartisipasi dalam mendukung pembiayaan pembangunan nasional.
"Imbal hasil yang ditawarkan 6,9 persen setiap tahun dan dibayar setiap bulan. Imbal hasil ini cukup tinggi saat penurunan tingkat bunga di dunia dan di Indonesia. Tenor atau jatuh tempo 2 tahun serta tidak bisa diperdagangkan di pasar sekunder," jelas Robert.
Berikut cara membeli Sukuk Tabungan ST-001:
1. Setiap individu WNI (dibuktikan kepemilikan KTP) dapat membeli sukuk ini selama masa penawaran 22 Agustus sampai dengan 2 September 2016 melalui 26 agen penjual. Terdiri dari 20 bank umum, 6 perusahaan efek, dan 1 konsultan hukum.
2. Memiliki atau membuka rekening tabungan pada salah satu bank umum
3. Menyetor dana sesuai jumlah pemesanan pembelian minimal Rp 2 juta dan kelipatannya ke rekening Sukuk Tabungan atau rekening penampungan pada bank yang telah ditunjuk oleh agen penjual (maksimal total pemesanan nasabah Rp 5 miliar)
4. Mengisi formulir pemesanan pembelian dan melampirkan fotokopi KTP serta fotokopi bukti transfer dana.
Adapun 26 agen penjual Sukuk Tabungan Seri ST-001, yakni Bank BRI, Bank BNI, Bank Syariah Mandiri, Bank BRI Syariah, Bank BCA, Bank Muamalat, Bank CIMB, Bank Niaga, HSBC, Bank Mandiri, Bank OCBC NISP, Bank ANZ Indonesia, Bank Panin, Standard Chartered Bank, Citibank, Maybank Indonesia, Bank BTN.
Agen lainnya, Bank Permata, Bank DBS Indonesia, Bank Danamon, Bank Mega, Trimegah Sekuritas, Danareksa Sekuritas, MNC Sekuritas, Bahana Sekuritas, Mega Capital Indonesia, Sucorinvest Central Gani.(Fik/Nrm)