Liputan6.com, Jakarta - Nama-nama tokoh yang bakal menggantikan posisi Arcandra Tahar sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bermunculan. Nama-nama tersebut berasal dari kalangan politikus dan profesional. Berdasarkan catatan Liputan6.com, Jumat (19/8/2016), beberapa nama yang sering muncul adalah Satya Widya Yudha, Dwi Soetjipto dan Darmawan Prasodjo.
Satya Widya Yudha saat ini mewakili fraksi Golkar di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Ia menjadi anggota Komisi VII yang membidangi sektor energi.Â
Satya lahir di Kediri, Jawa Timur. Ia meraih gelar Sarjana Teknik Kelautan dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Surabaya. Satya melanjutkan pendidikan ke tingkat berikutnya di Cranfield University School of Industrial and Manufacturing Science di Bedford, United Kingdom dan meraih gelar pascasarjana (MSc) di bidang Oil and Gas Project Quality Management.
Advertisement
Satya juga mengikuti Executive Development Program dari Blatvanik School of Government, Oxford University. Saat ini, di tengah-tengah rapat di DPR, Satya berupaya untuk menyelesaikan program doktor bidang energi di Cranfield University Scool of Industrial and Manufacturing Science.
Saat dikonfirmasi, Satya memilih untuk mengelak. Dirinya mengaku belum ada sinyal dari lingkaran Istana mengenai posisi Menteri ESDM. "Itu kewenangan bukan di kita. Kalau saya sebagai anggota dewan profesional saja tugasnya mengontrol pemerintah. Tapi kalau penunjukan menteri itu hak prerogatif Presiden‎," kata Satya, saat berbincang dengan Liputan6.com.
Baca Juga
Sedangkan Dwi Soetjipto saat ini menjabat sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Dwi Soetjipto meraih gelar Doktor Ilmu Manajemen Kekhususan Manajemen Stratejik dari Universitas Indonesia (UI).
Sebelum menyandang gelar Doktor, Dwi meraih gelar Magister Manajemen dari Universitas Andalas Padang, dan gelar Insinyur dari Jurusan Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya.
Kandidat berikutnya adalah Darmawan Prasodjo. Ia adalah seorang politikus yang saat ini menjabat sebagai Deputi I Kantor Staf Presiden (KSP). Ia adalah salah satu kader dari PDI Perjuangan yang direkrut oleh Luhut Binsar Pandjaitan saat menjadi Kepala Staf Presiden.
Darmawan meraih gelar Sarjana dan Magister Ilmu Komputer dengan minor Teknik Industri dari Texas A&M University. Program doktoral di raih pada 2011 di bidang Ekonomi Sumberdaya Alam (Natural Resource Economics) pada universitas yang sama, dimana model dalam disertasinya diadopsi oleh perusahaan energi terkemuka di Amerika Serikat sebagai strategi untuk menerapkan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) secara nasional.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, yang saat ini juga menjabat sebagai Pelaksana Tugas Menteri ESDM, menyatakan bahwa belum ada pembicaraan mengenai Menteri ESDM di lingkaran istana.Â
Untuk nama ketiga kandidat yang muncul tersebut Luhut lebih memilih untuk menyerahkan seluruh keputusan kepada presiden. Luhut pun mengarahkan pertanyaan tersebut diajukan ke Presiden. "Kalau itu tanya Pak Presiden, itu domain Presiden jangan tanya saya," tutup Luhut. (Pew/Gdn)