Liputan6.com, Jakarta - PT Adhi Karya (Persero) Tbk mengubah rencana pembangunan rel Light Rail Transit (LRT). Perubahan tersebut dengan memperlebar jarak rel atau lebar rel sehingga sesuai dengan standar internasional.
Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto menjelaskan, pelebaran jarak rel ini sesuai perintah dari Kementerian Perhubungan dimana rel yang digunakan nanti harus sesuai dengan standar internasional.
"Sebagai pertimbangan, karena dari pemerintah yang menginginkan. Populasi kereta di dunia umumnya jarak jalurnya 1.435 milimeter," kata Budi Harto melalui keterangannya, Sabtu (20/8/2016).
Advertisement
Baca Juga
Rencana sebelumnya, rel kereta yang digunakan LRT memiliki lebar 1.067 milimeter. Lebar rel ini sesuai dengan rel kereta yang ada saat ini. Namun melihat perkembangan industri kereta api ke depan, lebar tersebut dinilai terlalu kecil.
Dengan adanya perubahan lebar rel tersebut, Budi juga memastikan investasi yang dilakukan untuk membangun moda transportasi perkotaan ini meningkat. Hanya saja, peningkatannya tidak terlalu signifikan. "Ada penambahan, tetapi tidak terlalu mempengaruhi cash flow kami," tegasnya.
Seperti diketahui, Adhi Karya sudah memulai pembangunan LRT ini untuk jalur Cibubur-Cawang yang memiliki jarak 14,3 km. Nantinya pembangunan akan dilanjutkan untuk rute Cawang-Dukuh Atas sepanjang 10,5 km, dan Cawang-Bekasi Timur 18,3 km.
Sedangkan untuk pembangunan di tahap kedua meliputi, lintasan Dukuh Atas-Palmerah-Senayan 7,8 km, Cibubur-Bogor 25,0 km, dan Palmerah-Grogol 5,7 km.
Proyek LRT ini untuk mengurai kemacetan yang ada selama ini. Selain itu, Lights Rail Transit (LRT) ini juga disiapkan sebagai sarana transportasi pada Asean Games 2018 nanti. (Yas/Gdn)