Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) meresmikan pendirian BI Institute. BI Institute merupakan lembaga di bawah BI yang fokus kepada pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, pembangunan ekonomi nasional diperlukan SDM yang berkualitas. "Mengingat program transformasi menuntut sumber daya dan pemikiran terbaik. Pada 1 Juli 2015 sudah didirikan suatu lembaga yang berfungsi untuk fasilitasi pembelajaran, studi, dan riset di BI. Kami namakan lembaga tersebut BI Institute," kata dia saat peresmian BI Institute, Jakarta, Senin (22/8/2016).
Advertisement
Baca Juga
Agus melanjutkan, BI Institute didukung oleh 4 pilar. Empat pilar tersebut antara lain pembelajaran, penelitian, kemitraan, dan public exposure. "Dalam menjalankan program BI Institute akan terus berpegang kepada empat pilar tersebut," ujar dia.
Perekonomian Indonesia telah menunjukkan perbaikan. Pada tahun ini, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi 4,9 persen sampai 5,3 persen. Lalu, inflasi terjaga di kisaran 4 persen plus minus 1. "Defisit transaksi berjalan pada tingkat yang diantisipasi, diperkirakan akan lebih rendah 2,5 persen dari PDB," ungkap dia.
Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi ke angka yang lebih besar, BI melihat dukungan SDM yang mumpuni diperlukan. Oleh sebab itu, perlu adanya lembaga yang mendorong terciptanya SDM yang berkualitas.
Pada semester I tahun ini pertumbuhan ekonomi ditopang oleh perbaikan di Jawa dan Sumatera. Sementara, pertumbuhan ekonomi pada semester I ditopang oleh sektor pertanian dan jasa keuangan.
"Sektor kontribusi terbsar pertanian dan jasa keuangan. Kita sesuaikan menjadi 4,9 sampai 5,3 persen pertumbuhan full year. Kuartal III dan IV ada di kisaran 5 persen," ujar dia.
Hadir dalam acara ini mantan Wakil Presiden Boediono, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Asman Abnur, mantan Menteri Keuangan Chatib Basri, Ketua DPR Ade Komarudin.
(Amd/Gdn)