Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menilai industri dan produk tekstil (TPT) dalam negeri memiliki prospek yang cerah. Hal ini seiring dengan permintaan dunia akan produk tekstil yang terus meningkat.
Airlangga mengungkapkan, industri TPT merupakan salah satu industri andalan penggerak pembangunan ekonomi nasional. Industri tersebut berkontribusi signifikan dalam perolehan devisa ekspor dan penyerapan tenaga kerja, serta pemenuhan kebutuhan sandang dalam negeri.
"Industri TPT selalu memberikan surplus pada neraca perdagangan dan memiliki peranan yang strategis dalam proses industrialisasi. Itu karena produk yang dihasilkan mulai dari bahan baku (serat) sampai dengan barang konsumsi (pakaian jadi dan barang jadi), mempunyai keterkaitan baik antar industri maupun sektor ekonomi lainnya," ujar dia di Balai Diklat Industri, Jakarta, Senin (22/8/2016).
Advertisement
Baca Juga
Dia menjelaskan, kinerja ekspor industri dan produk tekstil selama lima tahun terakhir tumbuh rata-rata sebesar 2,28 persen. Nilai ekspor pada 2015 sebesar US$ 12,28 miliar atau turun 3,59 persen dibandingkan dengan 2014.
"Kinerja ini masih lebih baik bila dibandingkan kinerja ekspor nasional yang mengalami penurunan 4,69 persen dan ekspor non-migas yang turun 8,92 persen," lanjut dia.
Airlangga menilai, prospek pertumbuhan industri TPT akan semakin baik pada masa mendatang. Hal ini karena permintaan pasar di dalam negeri yang terus meningkat serta meningkatnya konsumsi dunia. Pangsa pasar industri tekstil Indonesia saat ini baru sebesar 2 persen dari pasar tekstil dunia. Artinya, masih terbuka peluang untuk memperluas pasar industri tekstil di pasar dunia masih sangat besar.
"Peluang pasar ekspor tersebut terbuka bagi industri tekstil dan produk tekstil yang mampu menghasilkan produk dengan kualitas tinggi, desain yang up to date dan kemampuan pasok (lead time) yang cepat. Nilai rata-rata ekspor TPT Indonesia terus meningkat sekalipun dari segi volume ekspor menurun," kata dia.