Liputan6.com, Jakarta - Anak usaha dari PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) yaitu PT Phapros Tbk yang bergerak di sektor farmasi dan alat kesehatan akan memperlebar sayap bisnisnya hingga ke Afrika. Sebelumnya pada 2014, Phapros telah lebih dulu melakukan ekspor ke Kamboja dengan nilai mencapai lebih dari US$ 100.000.
"Kami akan melakukan ekspor ke Nigeria. Negara itu kami bidik karena Nigeria adalah negara dengan perekonomian terbesar di Afrika Barat. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan RI pada 2015 lalu, PDB Nigeria mencapai US$ 1,09 triliun dengan peningkatan 2,7 persen. Selain ekonomi yang baik, ukuran pasar yang besar juga menjadi kekuatan dari pasar Nigeria. Jumlah populasi Nigeria mencapai 58,8 persen dari total populasi di Afrika Barat. Hal ini menjadikan Nigeria menjadi pasar terbesar di Afrika Barat," jelas Direktur Utama PT Phapros Tbk Barokah Sri Utami seperti dikutip dari keterangan tertulis Senin (22/8/2016).
Potensi Nigeria juga terlihat dari hasil Trade Expo Indonesia 2015. Mayoritas buyer datang dari Nigeria. Untuk menggenjot ekspor ke pasar Afrika Barat itu pun, perusahaan farmasi yang sudah lebih dari 60 tahun berdiri ini menjajaki kerja sama dengan salah satu perusahaan farmasi Nigeria bernama Yes Pharma International, Ltd.
Baca Juga
"Pada misi dagang ke Afrika yang digagas Kementerian Perdagangan lalu, kami juga sudah menandatangani perjanjian kerja sama dengan Yes Pharma International Ltd dengan total nilai ekspor lebih dari US$ 1,4 juta," kata Emmy.
Adapun produk yang diekspor dengan total nilai itu berupa 10 jenis obat resep dokter. Saat ini, Phapros juga sudah melakukan kerja sama dengan Universitas Gadjah Mada dalam rangka memasarkan INA Shunt-inovasi alat kesehatan yang berguna untuk mengalirkan cairan berlebih pada kepala penderita hidrosefalus. (Ahm/Ndw)
Advertisement