Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) akan berupaya mengendalikan penurunan produksi gas Blok Mahakam. Caranya dengan ikut mengelola Blok tersebut lebih awal sebelum masa kontrak PT Total E&P Indonesia habis pada akhir 2017.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengakui produksi gas Blok Mahakam akan mengalami penurunan alamiah pada tahun depan, karena sumur gas sudah tua.
"Akan terus terjadi penurunan karena itu blok mature (tua)," kata Dwi, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa (23/8/2016).
Advertisement
Untuk mengantisipasi penurunan produksi gas lebih tajam, lanjut Dwi, Pertamina akan berinvestasi terlebih dahulu sebelum masa kontrak Total di Blok Mahakam habis dengan melakukan pengeboran penambahan sumur.
"Jadi sekarang tinggal bagaimana kita berinvestasi menambah sumur lain, untuk liat agar ada tambahan produksinya," tutur Dwi.
Dwi mengungkapkan, rencananya Pertamina akan mengebor 19 sumur dengan nilai investasi US$ 1,5 miliar pada blok migas yang terletak di‎ Kalimantan Timur tersebut. Pemboran akan dilakukan pada triwulan II 2016.
"Diperkirakan US$ 1,5 miliar. Dari rencana itu kira-kira 19 sumur," ‎tutup Dwi.