Liputan6.com, Jakarta - Nama Usain Bolt sudah familiar di telinga banyak orang. Pria 30 tahun ini merupakan seorang atlet lari asal Jamaika. Namanya banyak diperbincangkan setelah ia mampu memecahkan rekor lari pada Olimpiade tahun 2008 di Beijing.
Sebanyak enam medali emas mampu dikantongi manusia tercepat di dunia ini, sejak Olimpiade Beijing pada 2008 hingga Rio de Janeiro tahun 2016 ini.
Baca Juga
Pencapaiannya tersebut pun berbuah manis. Selama beberapa tahun belakangan, Bolt sukses kian mengumpulkan kekayaan lewat hadiah dan kerja sama dengan sponsor.
Advertisement
Melansir laman Business Insider, Rabu (24/8/2016) kerja samanya dengan merk olahraga Puma mampu membuatnya mendulang US$ 10 juta tiap tahun hingga 2025.
Pendapatan Usain Bolt mencapai US$ 32,5 juta per tahun. Ia juga merupakan satu-satunya atlet lari yang mampu masuk ke dalam daftar atlet terkaya versi Forbes.
Selain Puma, beberapa nama merek yang bekerja sama dengan Bolt antara lain Gatorade, Virgin Media hingga perusahaan pembuat jam, Hublot. Ia juga mendapat pemasukan yang besar setelah dirinya masuk ke dalam karakter game terkenal Temple Run.
Kekayaannya yang banyak tersebut mampu membuatnya membeli berbagai barang mewah. Salah satu barang paling mewah yang dibelinya adalah mobil Nissan GT-R seharga US$ 105 ribu. Ia juga memiliki mobil Nissan berlapis emas sebagai hadiah dari kemenangannya dalam Olimpiade 2012.
Bolt menggunakan kekayaannya untuk membeli rumah di Inggris. Ia dikabarkan memiliki rumah mewah yang terletak di daerah Norbrook. Harga pasti rumah tersebut tidak diketahui.
Walau banyak menghabiskan hartanya untuk membeli barang mewah, Bolt juga tidak lupa untuk menggunakan uangnya untuk kepentingan sosial.
Ia dikabarkan sering memberikan donasi pada Thorpe William Knibb Memorial High School yang merupakan almamater sekolahnya ketika di Jamaika. Di tahun 2015, Bolt memberikan donasi sebesar US$ 1,3 juta.
Bolt juga memberikan donasi untuk berbagai proyek masyarakat lainnya. Pada tahun 2013, ia memberi US$ 4 juta untuk merenovasi pusat kesehatan di Sherwood Konten, Jamaika. (Vna/nrm)