Sukses

Pertamina Mampu Berhemat US$ 1 Miliar Sepanjang Semester I

Penghematan menunjukkan Pertamina terus berupaya dapat bertahan menghadapi kondisi industri migas yang masih naik turun.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mencatat berhasil mengantongi US$ 1,089 miliar dari langkah penghematan selama semester I 2016. Penghematan tersebut paling besar berasal dari efisiensi biaya operasi hulu.

Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, upaya efisiensi dan meningkatkan nilai tambah bagi perusahaan melalui pelaksanaan Breakthrough Project (BTP) melampaui target ‎ sebesar US$ 755 juta. Dengan realisasi perolehan mencapai US$ 1,089 miliar atau 144 persen terhadap target.

“Pencapaian ini tentu saja berkat konsistensi Pertamina berikut afiliasinya dalam menjalankan seluruh program BTP yang dicanangkan pada tahun ini sebagai kelanjutan dari program yang sama tahun lalu," kata Wianda di Jakarta, Rabu (24/8/2016).

Menurut dia, hal tersebut menunjukkan Pertamina terus melakukan upaya terbaik untuk dapat bertahan menghadapi kondisi industri migas yang masih naik turun, di tengah peran pentingnya dalam menjaga ketahanan energi nasional.

‎Wianda menyebutkan, efisiensi hulu yang didapatkan dari optimalisasi biaya-biaya operasi anak perusahaan hulu merupakan kontributor utama, dengan nilai mencapai US$ 492 juta.

Marketing Operation Excellence yang diwujudkan dengan berbagai inovasi produk dan layanan pemasaran, optimalisasi tonase kapal dan bunker perkapalan serta pemanfaatan teknologi untuk menunjang operasi distribusi mencapai US$ 183 juta.
 
Selanjutnya, sentralisasi procurement sebesar US$ 152 juta diperoleh dari negosiasi kontrak dan renegosiasi kontrak eksisting, optimasi inventory serta sentralisasi pengadaan material. 

Pengendalian losses tahun ini sebagai bagian dari Pembenahan Tata Kelola Arus Minyak Pertamina juga cukup sukses di mana hingga Juni mencapai US$95 juta, dengan tingkat losses mampu ditekan hingga 0,18 persen.
 
Efisiensi Pengadaan Hydrocarbon, baik minyak mentah maupun produk, oleh Integrated Supply Chain membuahkan efisiensi senilai US$91 juta. Pertamina juga telah melakukan pemangkasan biaya operasi untuk kantor pusat senilai US$ 86 juta.

"Adapun, inisiatif efisiensi pengolahan yang bersumber dari optimalisasi bottom products di kilang, efisiensi penggunaan energi, dan optimalisasi produksi Smooth Fluid Refainary Unit (RU) 2 Dumai dan RU 5 Balikpapan untuk pengeboran migas mencapai US$31 juta," tutup Wianda.(Pew/Nrm)
Â