Sukses

Pengusaha Ungkap Alasan Minimnya Dana Repatriasi yang Masuk ke RI

Pengusaha menilai pemerintah sudah mengambil langkah antisipasi defisit anggaran.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani mengungkap alasan masih minimnya dana yang masuk ke Indonesia (repatriasi) dalam Program Pengampunan Pajak (tax amnesty) yang digulirkan pemerintah.

Menurut dia, kecilnya dana repatriasi ini lantaran‎ saat krisis ekonomi 1998 lalu sudah banyak dana pengusaha yang ditarik ke Indonesia. Dana tersebut digunakan untuk menghidupkan kembali perusahaan-perusahaan yang terkena imbas krisis.

‎"Memang pada saat krisis 1998 dan sesudah krisis, banyak perusahaan di Indonesia tidak mendapatkan pendanaan. Nah mereka untuk bisa bergerak, dananya dari pengusaha sendiri," ujar dia di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (24/8/2016).

Sehingga, lanjut Rosan, sebenarnya saat krisis tersebut sudah banyak aliran dana yang masuk ke Indonesia. Hal ini yang tampaknya dilupakan pemerintah sehingga memasang target yang tinggi.

"Jadi sebenarnya sudah banyak yang masuk sesudah lepas krisis untuk menghidupkan kembali usaha-usaha. Dari yang ditargetkan, saya katakan dari dulu itu angkanya terlalu agresif, karena banyak dananya sudah dimasukkan," kata dia.

‎Namun demikian, Rosan juga telah melihat antisipasi yang akan dilakukan pemerintah jika capaian uang tebusan dan dana repatriasi ini tidak sesuai dengan harapan. Salah satunya dengan pemotongan anggaran yang akan dilakukan pemerintah untuk mengurangi defisit.

"Saya rasa Menteri Keuangan sudah antisipasi sejak dini ya. Seperti dengan langkah pemotongan anggaran merupakan antisipasi yang dilakukan dan saya mengapresiasi sekali langkah Bu Menteri. Yang cepat mengantisipasi ini dan tidak mengantungkan penerimaan dari tax amnesty. Ini sangat baik," tandas dia. (Dny/Nrm)

Video Terkini