Liputan6.com, Jakarta - PT Antam (Persero) Tbk menyatakan siap untuk tergabung dalam holding BUMN tambang. Antam nantinya akan masuk dalam holding PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA), PT Timah (Persero) Tbk (TINS), PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) (Inalum) serta kepemilikan 9,36 persen saham Pemerintah di PT Freeport Indonesia (PTFI).
‎"Pembentukan holding ini merupakan shareholder action Pemerintah sebagai upaya penguatan kinerja dan re strukturisasi BUMN Pertambangan dalam mendukung optimalisasi program hilirisasi sumber daya mineral dan batubara untuk menghasilkan produk yang menciptakan nilai tambah yang dapat berdampak signifikan terhadap pertumbuhan perekonomian nasional," kata Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN, Alysious Kiik Ro‎ dalam keterangannya, Rabu (24/8/2016).
Sebagai langkah awal, pembentukan holding BUMN Pertambangan dilakukan dengan menunjuk Inalum sebagai holding BUMN Pertambangan. Hal ini dengan pertimbangan status kepemilikan saham Inalum yang masih 100 persen dimiliki oleh Negara sehingga proses konsolidasi BUMN Pertambangan diharapkan dapat dilakukan lebih cepat, dan optimal.
Advertisement
Sementara itu, Direktur Utama ANTAM Tedy Badrujaman mengatakan‎ sebagai BUMN berbasis sumber daya mineral dengan komoditas utama nikel, emas dan bauksit, dirinya menyambut positif gagasan Pemerintah dalam pembentukan Holding BUMN Pertambangan.
"Dengan momentum tren kenaikan harga komoditas saat ini, pembentukan holding akan semakin meningkatkan skala, diversifikasi bisnis, posisi, likuiditas keuangan serta upaya efisiensi biaya operasi," paparnya.
Pembentukan Holding BUMN Pertambangan diharapkan akan meningkatkan profil cadangan dan sumber daya mineral dan batu bara yang dimiliki, baik melalui kegiatan eksplorasi maupun akuisisi, mendukung optimalisasi upaya program hilirisasi sumber daya alam di dalam negeri, serta untuk menciptakan perusahaan pertambangan nasional yang dapat bersaing secara global dan tumbuh menjadi perusahaan pertambangan besar dunia.