Liputan6.com, Jakarta - PT Barata Indonesia (Persero) menjadi salah satu perusahaan pelat merah yang memasok komponen kereta api ke dua negara yaitu Amerika Serikat dan Mexico setiap tahun.
Slimy Karim, Direktur Utama PT Barata Indonesia (Persero) menyampaikan penjualan ekspor akan terus ditingkatkan ke depan.Salah satunya dengan merehabilitasi dan meningkatkan kapasitas produksi pabrik Barata Indonesia.
"Kami sedang dalam tahap persiapan akhir dalam rangka realisasi perencanaan investasi yang dibutuhkan untuk merevitalisasi pabrik PT Barata Indonesia (Persero)," kata Silmy dalam keterangan tertulis, Kamis (25/8/2016).
Ia menjelaskan, langkah ini dilakukan agar perusahaannya siap mendukung ekspor dan program-program yang sedang digalakkan oleh Pemerintah antara lain infrastruktur pembangkit listrik, infrastruktur logistik pelabuhan, pembangunan dan perawatan pabrik-pabrik besar yaitu gula, semen, dan juga termasuk fasilitas minyak dan gas Pertamina dan PGN.
Baca Juga
‎Salah satu dana yang akan digunakan untuk revitalisasi pabrik ini, Silmy menuturkan bersumber dari Penyertaan Modal Negara (PMN) yang pada APBN-P 2016 sudah dialokasikan Rp 500 miliar.
‎
"Industri berat (heavy industry)Â di Indonesia harus dikembangkan karena industry ini adalah salah satu pilar dalam meraih sukses dibidang ekonomi kedepan. Di Asia ada Jepang, Korea, dan sekarang Tiongkok yang industri beratnya maju, ini merupakan prasyarat bagi suatu Negara untuk bisa terus membangun industrinya, yang pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan ekonominya," jelas Silmy.
Seperti diketahui, ‎PT Barata Indonesia (Persero) telah melakukan pengiriman ekspor komponen Kereta Api ke dua negara negara yaitu Amerika Serikat dan Mexico.
Ekspor tersebut dalam dalam rangka pemenuhan kontrak jangka panjang (2011 – 2021) yang dilakukan oleh perusahaan yang berkantor pusat di Gresik, Jawa Timur tersebut dengan perusahaan Standart Car Truck Company yang berkantor pusat di Illinois Amerika Serikat.
Barata Indonesia (Persero) yang berdiri tahun 1971 memiliki beberapa bidang usaha yang salah satunya adalah di bidang casting (pengecoran logam) seperti komponen kereta api untuk kebutuhan domestik dan ekspor. Penjualan ekspor Barata pertahun sekitar US$ 10 juta, atau sekitar 20 persen dari total penjualan.
Untuk memenuhi standart kualitas ekspor, Pabrik Pengecoran milik Barata Indonesia (Persero) telah memiliki sertifikat AAR (Association of America Railroads) sebagai syarat untuk bisa menembus pasar ekspor ke USA & Canada.‎ (Yas/Ahm)
Advertisement