Liputan6.com, Cilegon - Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta resmi beroperasi pada awal Agustus lalu. Salah satu perusahaan yang turut andil atas berdirinya terminal yang digadang-gadang mampu menandingi Bandara Changi di Singapuar ini adalah PT NS BlueScope Indonesia.
Perusahaan yang memiliki pabrik di Cilegon, Banten tersebut merupakan produsen atap dari terminal 3, yang terbuat dari baja lapis.
Advertisement
Vice President Marketing PT NS BlueScope Indonesia Sally Dandel mengatakan, atap dari Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta menggunakan baja lapis Colorbond Steel. Baja lapis ini memiliki keunggulan yakni tahan korosi sampai 25 tahun.
"Keunggulannya Colorbond sudah pasti garansi terhadap korosi sampai 25 tahun," kata dia di Cilegon, Banten, Kamis (25/8/2016).
Dia mengatakan warna dari baja tersebut awet sampai 12 tahun. Tak hanya itu, baja itu juga tahan dengan pengapuran sampai 10 tahun.
"Kita juga punya self cleaning technology, Itu juga khusus tropis. Mereka kena hujan, bersih sendiri," imbuh dia.
Dia menuturkan, baja tersebut juga memiliki teknologi pewarnaan. Sehingga, baja tersebut tidak silau dipandang. "Khusus terminal di Indonesia ada paint technology, aman, yang pasti nggak silau," tutur dia.
Tak hanya di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, baja produksi NS BlueScope juga digunakan untuk pembangunan Indonesia Convention Exhibition (ICE) Serpong, Mal Pondok Indah 2, dan infrastruktur pembangkit listrik PLTU Indramayu Jawa Barat.(Amd/Nrm)