Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia mendorong para wanita untuk berwirausaha demi meningkatkan ketahanan ekonomi Indonesia. Selama ini Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi sektor yang paling tahan terhadap krisis ekonomi.
Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo mengungkapkan kekuatan UMKM ini sudah terbukti dari krisis yang terjadi pada 1998-1999. Saat itu sebagian besar perusahaan mengalami kendala dalam hal produksi, namun hanya UMKM yang tetap mampu berekspansi.
"Khususnya potensi itu di kaum wanita Indonesia, apabila betul wanita meningkatkan kemampuannya di UMKM dan ekonomi kreatif ini akan memberikan sumbangsih besar ke Indonesia," kata Agus di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (26/8/2016).
Advertisement
Tak hanya itu, menurut Agus dari data yang ia dapatkan, UMKM telah menyumbang 60,3 persen dari Product Domestik Bruto (PDB). Dengan sumbangsih itu, total tenaga kerja yang mampu diserap pun mencapai 97 persen dari total tenaga kerja di Indonesia.
Namun demikian, Agus mengakui masih ada beberapa tantangan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas UMKM‎ tersebut, di antaranya akses permodalan, akses pasar dan ketrampilan Sumber Daya Manusianya (SDM).
Menurut Agus, di era perdagangan bebas seperti saat ini, sudah menjadi satu hal yang mutlak bagi semua pemangku kepentingan untuk memberikan dukungan yang kuat kepada UMKM. Salah satu yang harus dilakukan adalah dengan melakukan pembinaan.
"Jadi kita harus menjadi tuan rumah di negeri kita sendiri, bahkan bisa bersaing di negeri orang, itu cita-cita kita," tegas Agus.
Di sektor permodalan UMKM, saat ini perbankan diwajibkan untuk menyalurkan 10 persen total kreditnya ke sektor UMKM. Tidak hanya itu, Bank Indonesia juga memiliki program binaan dan membantu membuka akses‎ pasar bagi UMKM.