Liputan6.com, Chicago - Komentar pimpinan pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve telah mempengaruhi pergerakan harga emas menjelang akhir pekan ini.
Pejabat the Fed mengisyaratkan kenaikan suku bunga dapat dilakukan segera mungkin didukung data ekonomi AS membaik. Pimpinan the Fed Janet Yellen menuturkan kalau rencana kenaikan suku bunga the Fed makin kuat dalam beberapa bulan terakhir. Namun hal itu bergantung pada data ekonomi AS.
Wakil pimpinan the Fed Stanley Fischer pun menyatakan kalau pidato Yellen "konsisten" dengan rencana kenaikan suku bunga the Fed sebanyak dua kali. Ia menuturkan, kalau data tenaga kerja pada Agustus 2016 akan mempengaruhi keputusan bank sentral AS.
Sentimen tersebut membuat indeks dolar AS bergerak volatile. Prospek kenaikan suku bunga membuat dolar AS menguat. Kenaikan suku bunga pun akan mengurangi permintaan aset seperti emas.
Baca Juga
Harga emas untuk pengiriman Desember turun tipis 0,1 persen ke level US$ 1.325,90 per ounce. Sebelumnya harga emas sempat ke level US$ 1.344, namun komentar Yellen tekan harga emas. Emas turun 1,5 persen selama sepekan, dan mencatatkan penurunan terbesar sejak 15 Juli.
Sedangkan harga perak untuk pengiriman Desember naik 13 sen atau 0,7 sen menjadi US$ 18,745. Harga perak merosot 3,6 persen selama sepekan.
"Pidato Yellen penting ke pasar. Ketika Yellen menyatakan nada agresif maka mengindikasikan dia menaikkan dari pada kurangi tingkat suku bunga dalam beberapa bulan mendatang," kata John Butler, Head of Wealth Services Goldmoney Inc seperti dikutip dari Marketwatch, Sabtu (27/8/2016).
Konsultan Investasi Wealth Management Dan Heckman menuturkan kalau pidato Yellen benar-benar tidak mengubah harapan kenaikan suku bunga pada Novermber, atau Desember. (Ahm/Ndw)
Advertisement