Liputan6.com, Jakarta - Keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau yang dikenal dengan istilah Britain Exit (Brexit) dinilai tidak akan menurunkan tren investasi Inggris ke Indonesia. Bahkan Negeri Ratu Elizabeth tersebut semakin gencar membuka pasar dan mencari tempat menanamkan modalnya pasca tidak lagi bergabung dengan Uni Eropa.
Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Hubungan Internasional, Shinta Kamdani menyatakan, Inggris telah Inggris telah berkomitmen untuk menanamkan investasinya senilai US$ 18 miliar. Investasi tersebut didapat saat kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke empat negara di Eropa, yaitu Inggris, Belanda, Jerman dan Belgia pada April 2016 lalu.
‎"Saat Presiden Jokowi Eropa, muncul komitmen investasi dari Inggris sebesar US$ 18 miliar. Itu terbesar dari 4 negara yang dikunjungi. Itu achievement, suatu komitmen yang disampaikan oleh perusahaan-perusahaan Inggris.‎ Dan saat ini justru mereka lebih fokus, karena sudah berdiri sendiri. Mereka akan mencari peluang yang lebih besar," ujar dia di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Selasa (30/8/2016).
Advertisement
‎Dia mengatakan, ‎saat ini pihaknya terus menjajaki peluang kerja sama antara Indonesia dengan Inggris. Kadin mengincar kerja sama dalam bidang teknologi sehingga ada alih teknologi yang masuk dari Inggris ke Indonesia.
‎"Dari sisi investasi ini akan terus berjalan. Yang penting Inggris punya teknologi, dan kita lihat apa yang bisa dimitrakan dengan Indonesia. Dari Kementerian Luar Negerinya mereka menyatakan ke depan fokus Inggris akan lebih banyak ke Asia. Selain dengan China, untuk ASEAN mereka fokus ke Indonesia. Kita jajaki apa yang bisa dikerjasamakan," kata dia.
‎Selain itu, lanjut Shinta, pemerintah juga harus melihat keluarnya Inggris dari Uni Eropa ini sebagai peluang untuk meningkatkan pasar produk Indonesia ke negara tersebut.‎ Indonesia punya produk-produk kreatif yang bisa diekspor ke Inggris.
"Untuk UMKM, Presiden Jokowi menyatakan industri kreatif menjadi salah satu fokus pemerintah. Kita punya kuliner, fashion. Ini perkembangan industri kreatif yang bisa difokuskan. Kita bisa sharing teknologi. Perusahaan Inggris bisa bawa teknologinya. Dan pasar kita ke Inggris bisa lebih besar lagi karena produk Indonesia bisa bisa dibawa ke Inggris," tandas dia.