Liputan6.com, Jakarta - Ada utang sering kali membuat keadaan keuangan kita tidak stabil, apalagi jika utang sudah menumpuk. Di satu sisi utang ini memang tampak merugikan, tapi di sisi lain, kita berutang juga karena adanya suatu kebutuhan yang harus segera dipenuhi.
Walaupun begitu, seseorang yang berutang tidak perlu menunggu hingga utang bertumpuk. Saat ada utang, baiknya segera dilunasi saja. Perencana Keuangan Martiana Budiarti mengatakan untuk melunasi utang yang dimiliki, terlebih dulu seseorang perlu menganalisis, jenis utang apakah yang dimiliki.
Dia menuturkan, utang itu ada dua jenis, yaitu utang konsumtif dan utang produktif. Yang sering merugikan adalah utang konsumtif, karena sifatnya seperti membeli barang yang nilainya terus turun.
Baca Juga
Advertisement
Contohnya seperti utang kartu kredit. Martiana mengungkapkan lima cara mengelola utang yang menumpuk agar bisa cepat lunas seperti dikutip dari www.cermati.com, Jumat (2/9/2016).
1. Membuat Daftar dan Cek Rasio Utang
Cara pertama yang cukup mudah dilakukan, tapi sepertinya malah kurang diperhatikan oleh pemilik utang, adalah membuat daftar utang Anda sendiri.
Buatlah daftar utang seperti utang KPR, utang leasing, pinjam kepada keluarga atau teman dan lain sebagainya. Lalu Anda cek rasio utangnya. Jika melebihi 30 persen dari pendapatan, atau bahkan bisa dikatakan sebagai utang konsumtif (utang jahat), sebaiknya rasio kurang dari 30 persen.
Setelah itu, Anda coba bandingkan antara pendapatan dan aset yang dimiliki (tidak termasuk aset yang masih dicicil), kemudian tentukan juga rasionya. Ini akan berguna untuk mengetahui kemampuan membayar utangnya nanti. Utang anda harus kurang dari rasio 50 persen.
Jangan Tambah Utang
2. Jangan Menambah Utang dan Siapkan Anggaran
Jika ternyata utang Anda melebihi rasio 30 persen, maka cara selanjutnya yang dilakukan adalah dengan tidak lagi menambah utang, lalu siapkan anggaran untuk melunasi utang tersebut. Usahakan Anda membatasi pengeluaran semaksimal mungkin.
Coba cek kembali rencana liburan anda, rencana membeli mobil baru dan rencana lainnya yang menyebabkan pengeluaran besar.
Pangkas pengeluarannya, dan siapkan anggaran dari penghematan tersebut, untuk mulai membayar utang Anda. Akan lebih baik lagi jika anda mencari pekerjaan sampingan baru yang bisa menghasilkan uang untuk Anda.
3. Mengkaji Aset yang Dimiliki
Jika ternyata utang yang dimiliki sudah melebihi rasio 30 persen, maka Anda bisa mencoba untuk mengkaji asset yang dimiliki. Karena mau tidak mau utang harus tetap dilunasi, Anda bisa mencoba untuk menjual beberapa aset yang mungkin bisa digunakan untuk membantu melunasi utang tersebut.
Pertimbangkan untuk menjual kendaraan yaitu motor atau mobil, yang mungkin jumlah uangnya cukup besar, dan segera lunasi utang Anda.
Advertisement
Lunasi Utang Konsumtif
4. Lunasi Utang Konsumtif
Utang konsumtif atau utang jahat ini adalah utang yang memang harus segera dilunasi. Contohnya seperti utang kartu kredit yang berbunga. Jika semakin lama utangnya lunas, maka nilai cicilan akan terus naik.
Cobalah untuk memperhitungkan melunasi cicilan sebesar 10 persen setiap bulan dari pemakaian awal, dengan asumsi bunga 3 persen per bulan, tanpa pemakaian tambahan, utang mungkin baru akan lunas setelah 24 bulan.
Namun, jika pelunasannya bisa lebih dari 10 persen, utang akan lebih cepat lunas, dan Anda akan terhindar dari bunga yang sifatnya terus meningkat.
5. Pikirkan lagi Untuk Kembali Berutang
Pada dasarnya, semua kembali kepada diri Anda pribadi. Sebelum mengambil utang, tanyakan pada diri sendiri "Apakah saya memang membutuhkan barang tersebut, sehingga harus berhutang?" Jika memang siap dengan konsekuensi membayar tagihan utangnya nanti dan tidak lebih dari rasio 30 persen, maka tidak masalah jika ingin berutang.
Niat dan Disiplin Untuk Segera Melunasi Utang
Pastikan niat dan disiplin Anda dalam rangka melunasi utang, sangat maksimal. Dengan begitu, apa yang dilakukan untuk melunasi utang, akan berjalan dengan lancar karena sudah diniatkan untuk benar-benar terbebas dari utang. Kelola pengeluaran dengan baik, utamakan tabungan dan berhemat serta, jangan melebihi rasio 30 persen jika ingin berutang kembali. (Ahm/Ndw)
Â