Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan meminta para pengusaha China untuk berinvestasi di Indonesia, termasuk di bidang kemaritiman, kelautan dan perikanan. ‎Di industri perikanan saja, potensi investasi yang belum tergali mencapai US$ 42 miliar.
Di hadapan 900 pengusaha China dalam Business Forum, Luhut menjelaskan, ‎ada sekitar 7 juta kilometer persegi garis dasar laut Indonesia yang masih belum terjamah. Potensi ekonominya sangat besar.Â
"Para investor bisa menanamkan modalnya di industri pengolahan rumput laut dan industri perikanan di Indonesia Timur, contohnya Kupang, Dompu, Merauke, Ambon," ujar Luhut dalam keterangan resmi Jakarta, Minggu (4/9/2016).
Advertisement
Baca Juga
Mantan Menko Polhukam ini menyampaikan, Indonesia adalah negara kepulauan besar. Tambahnya, dari lebih 13 ribu pulau yang dimiliki Indonesia, 4 ribu diantaranya masih belum memiliki nama.
"Sekitar US$ 42 miliar potensi ekonomi yang bisa digali dari industri perikanan saja. Kami punya minyak dan gas di laut. Kami ciptakan iklim berusaha yang terbaik, jadi kami mengundang para investor tanamkan modal di sini," ucap Luhut.
Bukan hanya perikanan
Menko Luhut mengatakan selain potensi perikanan, peluang bisnis galangan kapal juga terbuka bagi para investor. Bisnis galangan kapal mencakup pembangunan pelabuhan dan produksi kapal. Sesuai pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi), kapal-kapal yang digunakan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) harus dibuat di dalam negeri.
"Kami sedang melakukan pembenahan pada beberapa pelabuhan di Indonesia. Sebagian besar pelabuhan di negara kami hanya memiliki kedalaman 9-10 meter saja hingga sepuluh meter saja. Kami sedang benahi keadaan ini agar kapal besar, seperti kapal angkut berkapasitas besar, bisa masuk ke pelabuhan-pelabuhan tersebut," terangnya.
Sambungnya, pembenahan lain di pelabuhan antara lain, menaikkan kapasitas pelabuhan untuk melancarkan bongkar muat untuk meningkatkan ekspor impor dan meningkatkan kualitas crane.
Ekonomi Indonesia membaik
Ekonomi Indonesia membaik
Dalam paparannya, Luhut menyebut, ekonomi Indonesia sejak kuartal III-2015 mulai menunjukkan perbaikan setelah sebelumnya mengalami. Tahun lalu, ekonomi Indonesia tumbuh 4,7 persen dan sudah naik menjadi 5,04 persen di semester I-2016.
"Jika melihat siklus 7 tahunan, Indonesia harusnya mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi. Namun, hal ini tidak terjadi. Kami yakin, 7 tahun yang akan datang keadaannya akan terus membaik seperti ini dan mungkin akan jauh lebih baik lagi," kata Luhut.
"Stabilitas politik kita juga baik, karena parlemen dan pemerintah bisa bekerjasama. Isu serangan teroris sejauh ini bisa diatasi, kami sudah punya database amat baik untuk mencegah terjadinya serangan teroris sehingga keamanan Indonesia lebih baik," jelas Luhut.
Advertisement