Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina Gas (Pertagas) tidak lagi dipimpin Hendra Jaya sebagai Presiden Direktur sejak 31 Agustus 2016. Kini belum ada pimpinan pengganti pada anak perusahaan PT Pertamina (Persero) tersebut.
Vice President Corporate Communication Pertamina ‎Wianda Pusponegoro mengatakan, Hendra meninggalkan jabatannya karena habis masa jabatan pada 31 Agustus lalu dan tidak diperpanjang.
Baca Juga
"Sudah tidak menjabat sejak 31 Agustus sudah berakhir masa kontraknya. Kalau setau saya memang kontraknya sampai 31 Agustus," kata Wianda, di Jakarta, Senin (5/9/2016).
Advertisement
‎Wianda menegaskan, tidak diperpanjang masa jabatan Hendra tidak bisa dikaitkan dengan adanya‎ rencana pembentukan holding energi yang akan menyatukan Pertagas dengan perusahaan lain yang bergerak pada bisnis serupa.
"Yang pasti hubungannya nggak ada. Karena prosesnya berjalan berbeda. Dan entitas perusahaan enggak ada yang berubah. Ini pun PP nya belum keluar. Jadi sekarang kita masih dalam tahap persiapan," jelas Wianda.
Menurut Wianda, saat ini belum ada pengganti Hendra untuk mengisi jabatan Presiden Direktur Pertagas. Tetapi, penggantinya sudah disiapkan.
‎"Mestinya ada. Kan biasanya seorang Dirut kalau sudah selesai maka langsung disiapkan. Bisa tiga sampai empat calon biasanya," tutup Wianda.
Hendra Jaya menjabat sebagai Presiden Direktur Pertamina Gas sejak 30 Agustus 2013. Sebelum bergabung dengan Pertagas, Hendra menjabat sebagai Direktur Utama PT Nusantara Regas dan Manajer Umum Joint Operating Pertamina-Medco Tomori, PSC Indonesia dari SenoroToili Block. Hendra memulai karir di lingkungan Pertamina sebagai Eksploitasi Insinyur dengan pengalaman selama 20 tahun bersama dengan Pertamina EP.