Liputan6.com, Jakarta - Kehidupan perempuan ini sangat berwarna seperti pakaian yang selalu ia kenakan. Iris Apfel, 95 tahun, adalah seorang diva fashion yang masih berjaya hingga saat ini.
"Saya sangat mencintai pekerjaan saya. Saya bekerja sangat keras. Kerja keras merupakan obat dan pengorbanan saya," kata Apfel seperti ditulis CNBC, Selasa (6/9/2016).
Ia baru saja meluncurkan produk fashion barunya bekerja sama dengan INC International Concept, bernama "Iris Meets INC" di New York, Amerika Serikat.
Produk baru tersebut terdiri dari pakaian berwarna terang dan bermotif tegas, beserta aksesoris yang besar, sesuai dengan gaya berpakain Apfel.
Baca Juga
Advertisement
"Saya menyarankan agar setiap orang mencintai pekerjaannya dan bekerja keras untuk itu," ujar dia.
Ketika mengawali kariernya, Apfel bersama mendiang suami, Carl, memiliki bisnis tekstil, Old World Weaver. Dari bisnis itu Apfel berkelana ke seluruh dunia mencari kain-kain artisan yang unik. Ia juga pernah bekerja sebagai desainer interior dan merestorasi Gedung Putih untuk sembilan presiden AS.
Ketika ia dan suaminya pensiun dari bisnis itu, Apfel tetap aktif bekerja sama dengan pihak lain dalam bidang fashion. Ia sekarang merupakan wajah kampanye merek asal Australia, Blue Illusion. Ia juga membintangi film dokumenter tentang dirinya yang diproduseri oleh Albert Maysles, berjudul "Iris".
Apfel juga pernah memamerkan koleksi busana dan aksesoris di museum bergengsi di AS, The Metropolitan Museum of Art's Costume Institue. Citra dan merek yang melekat pada dirinya begitu kuat hingga di usianya yang senja Apfel kerajaan bisnisnya terus berkembang.
"Selalu ada jalan untuk sesuatu," kata Apfel. "Kalau Anda sangat menginginkannya dan bekerja keras, maka akan mendapatkannya. Saya bisa menggaransi hal itu," kata dia.
Hal tersebut ia katakan mengacu pada gaya hidup generasi sekarang yang terlalu sering memencet tombol. "Anak muda sekarang tidak mau bekerja magang, tidak mau bekerja dari bawah. Mereka hanya memencet tombol dan segera mendapat jawabannya," tegas dia.
Sementara ketika ia muda dulu tidak ada istilah makan siang gratis. "Anda dibayar untuk segalanya, tidak hanya uang, tapi waktu, pengalaman, dengan cinta dan rasa sakit," kata Apfel.(Sorta/Nrm)