Sukses

Yolande Duvernay, Budak Seks yang Jadi Wanita Terkaya Inggris

Banyak pria yang mengamati Yolande saat menari dan langsung melakukan penawaran prostitusi dengan sang ibu.

Liputan6.com, Jakarta Jalan hidup yang harus ditempuh Yolande Duvernay tidaklah sama dengan orang kebanyakan. Di usia yang masih belia, Yolande harus rela bekerja menjadi penari dan pekerja seks. Hal ini bukan berasal dari kemauannya. Ambisi serta sifat dominan dari sang ibulah yang membuat Yolande mencemplungkan diri ke dunia ini.

Melansir laman express.co.uk, Rabu (7/9/2016), Yolande Duvernay lahir pada Desember 1812 dan sudah masuk sekolah dansa di usia enam tahun. Ibunya, Madame Duvernay, tidak hanya mempengaruhi masa depan sang anak. Sang ibu juga memiliki andil besar dalam menentukan jalan hidupnya apalagi setelah Yolande masuk masa puber.

Dikabarkan, banyak pria yang mengamati Yolande saat menari dan langsung melakukan penawaran prostitusi dengan sang ibu. Hal ini tidaklah dilakukan tanpa alasan. Hidup dalam kemiskinan dan kemelaratan membuat Ibu Yolande harus memutar otak untuk mendapat uang demi memenuhi kebutuhan hidup.

Pada tahun 1831, Yolande menjadi wanita simpanan dari seorang pemilik Opera di Paris. Waktu sehari-harinya juga dihabiskan untuk menari.

Kehidupan sulit yang dimilikinya ternyata tidak menghalangi wanita ini untuk terus berkarya. Bakat yang dimilikinya mampu membawanya menari di berbagai tempat seperti opera besar di Paris hingga di hadapan Ratu Victoria di London.

Tak disangka, banyak orang yang terkesima dengan bakat menari yang dimilikinya. Di usia 23 tahun Yolande tiba di London untuk menari di Theatre Royal di Drury street. Ia pun berhasil menjadi primadona di sana.

Banyak laki-laki yang mengagumi kecantikan serta bakat yang dimilikinya. Bahkan Ratu Victoria menjadikannya salah satu penari favoritnya. Untuk sekali menari, Yolanda digaji 5 juta euro atau setara Rp 73,2 miliar (kurs: Rp 14.659 per euro)

Hingga suatu hari Yolande akhirnya bertemu dengan Stephen Lyne-Stephens. Keduanya jatuh cinta dan menikah. Pernikahan itu membawa Yolande pada titik tertinggi dalam hidupnya. Ia mampu lepas dari jeratan kemiskinan dan meninggalkan pekerjaan seks yang dilakukannya sejak lama.

Ketika sang suami meninggal pada tahun 1960, Yolande akhirnya mewarisi seluruh kekayaan yang dimilikinya. Ia kemudian mampu menjadi salah satu orang terkaya di Inggris. Ia memiliki beberapa rumah mewah yang tersebar di Paris dan Inggris. Wanita ini juga membangun ereja Katolik Our Lady dan Martis Inggris di Cambridge.

Yolande kemudian meninggal di tahun 1894 di usia 82 tahun. Kekayaan yang dimilikinya mencapai 220 juta euro atau setara Rp 3,2 triliun . Angka tersebut ditaksir lebih besar dari kekayaan yang dimiliki oleh Ratu Victoria. (Vna/Ndw)