Sukses

Pemerintah Tambah Jumlah Lembaga Penyalur KUR

Pemerintah menambah jumlah perbankan dan lembaga keuangan bukan bank (LKBB) untuk menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah menambah jumlah perbankan dan lembaga keuangan bukan bank (LKBB) untuk menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR). Dengan penambahan ini diharapkan KUR bisa menjangkau lebih banyak usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Braman Setyo mengatakan, pemerintah menambah 12 bank dan LKKB penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR). Penambahan ini akan mempercepat penyaluran KUR uang ditarget sebesar Rp 100 triliun-Rp 120 triliun.

"Dengan ‎begitu diharapkan agresivitas penyaluran semakin tinggi untuk mendorong percepatan penyaluran KUR setiap bulannya. Maka, jumlah penyalur KUR sebanyak 28 bank dan LKBB," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (6/9/2016).

Bank dan LKBB penyalur KUR baru tersebut antara lain Bank BCA, Bank Permata, Bank Sinarmas, BPD Kalbar, BPD NTT, BRI Agroniaga, Bank Jabar Banten, BPD Kalsel, BPD Jambi, BPD Papua, Adira Finance, dan Mega Central Finance.

"Dengan total 28 penyalur KUR tersebut, berarti tinggal delapan yang belum lolos sistem informasi kredit program (SIKP), yaitu BRI Syariah, BPD Sumsel Babel, BPD Lampung, BCA Finance, Federal International Finance, BPD Bengkulu, BPD Sulteng, dan PT Permodalan Nasional Madani," kata dia.

Braman menjelaskan, realisasi penyaluran KUR 2016 hingga 29 Agustus 2016 sebesar Rp 64,7 triliun kepada 2.983.417 debitur. Di antaranya, Bank BRI sudah menyalurkan Rp48,723 triliun kepada 2.749.800 debitur, Bank Mandiri Rp 7,763 triliun kepada 197.438 debitur, Bank BNI Rp 8,144 triliun kepada 32.747 debitur.

Sisanya terbagi di Bank Sinarmas, Bank NTT, Bank Kalbar, Bank DIY, BPD Bali, BPD Sumut, dan Bank BPTPN. "Presiden Jokowi dalam setiap kesempatan selalu mengingatkan Menkop UKM agar terus mendorong penyaluran KUR," ungkap dia.

Menurut Braman, dengan adanya tambahan penyalur KUR, maka diharapkan target bisa terealisasi pada akhir Desember. "Sebenarnya targetnya selesai di November, namun ada pelemahan dan penurunan sedikit dalam penyaluran KUR. Namun, dengan adanya penambahan jumlah penyalur KUR, maka kami optimis, pada akhir Desember tahun ini dapat diwujudkan," jelas dia.

‎Braman menambahkan, pihaknya akan terus mendorong agar koperasi dapat juga menyalurkan KUR. Hingga kini, baru satu koperasi yang lolos verifikasi untuk menyalurkan KUR, yaitu Kospin Jasa.

"Untuk itu, kita berharap agar Permenko 13/2015 dapat segera direvisi. Kalau tidak, maka koperasi tidak memiliki payung hukum untuk menyalurkan KUR. Mudah-mudahan, Minggu ini sudah bisa diselesaikan," tandas dia.