Liputan6.com, Jakarta ‎Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada 5 September 2016 telah mencatatkan serapan anggaran sebesar 45,02 persen dari total anggaran dalam pagu APBN-P 2016.
Itu berarti Kementerian PUPR telah menyerap Rp 44,1 triliun dari total anggaran sebesar Rp 97 triliun. Dari serapan itu, progres pembangunan fisik sudah mencapai 51,6 persen.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan capaian ini memang di luar perkiraan. Dia memperkirakan pada awal September anggaran bisa terserap 52,8 persen.
Advertisement
"Memang ini tidak sesuai dengan target kami, namun jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, kali ini jauh lebih baik," papar Basuki di Gedung DPR RI, Selasa (6/9/2016).
Di tahun lalu pada periode yang sama, capaian serapan anggaran hanya 31,8 persen dengan pembangunan fisik hanya 37,8 persen.
Basuki menjelaskan peningkatan penyerapan anggaran ini terjadi tidak terlepas dari komitmen Presiden RI Joko Widodo untuk melakukan serapan anggaran mulai masuk tahun 2016. "Bukan kita menghibur diri, tapi Jadi ini hasil lelang dini yang sudah kita lakukan‎ akhir 2015 lalu," tegas Basuki.
Tidak tercapainya target serapan anggaran ini menjadi evaluasi pihak Kementerian PUPR. Basuki mengaku akan menjalankan beberapa langkah demi mencapai percepatan penyerapan anggaran dimana pada akhir tahun ditargetkan di atas 92 persen.
Basuki menjelaskan, salah satu yang akan dilakukan adalah percepatan pembebasan lahan. Pembebasan lahan menjadi persoalan utama dalam penyerapan anggaran tersebut. "‎Kita juga menginstruksikan kepada pelaksana penyedia jasa untuk menambah peralatan di lapangan dan bekerja dari 2 shift menjadi 3 shift, selama 7 hari," papar Basuki.