Liputan6.com, Jakarta - Sapi dan kambing, menjadi hewan yang banyak ditemukan jelang perayaan Idul Adha. Ya, saat itu masyarakat muslim beramai-ramai untuk melakukan ibadah kurban.
Akibatnya, banyak penjual hewan kurban menjamur di beberapa wilayah kota-kota besar, salah satunya di DKI Jakarta.
‎Hendrawan (38) sebagai penjual hewan kurban di daerah Mampang Prapatan ini mengaku selain mendapat untung yang lumayan, juga sering menjadikan hewan-hewan ini sebagai instrumen investasi.
"Kalau tidak laku tahun ini, bisa dijual lagi tahun depan. Di kampung saya, orang itu lebih memilih investasi hewan seperti ini ketimbang simpan emas, jelas untungnya lebih banyak‎," cerita dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Rabu (7/9/2016).
Advertisement
Baca Juga
‎Dia menjelaskan, memelihara dan menjual hewan kurban, khususnya sapi, setiap tahun rata-rata harganya selalu naik. Kenaikan inilah yang dinilai Hendra lebih besar daripada kenaikan harga emas.
"Emas paling naiknya sedikit, bahkan sepertinya harga emas turun kalau tidak salah tahun ini. Kita jual sapi saja sekarang bisa untuk Rp 2-3 jutaan, bahkan kalau jago yang jual bisa untung Rp 5 juta," ujar dia.
Hendra menjual harga satu ekor sapi mulai dari Rp 26 juta-Rp 30 juta. Sedangkan untuk satu ekor kambing, dia membanderol dengan harga Rp 3 juta-Rp 5 juta per ekor.
Ia menuturkan, hewan-hewan yang ia jual berasal dari kampung halamannya yang ada di Yogyakarta. Pengiriman ke Jakarta sendiri dilakukan sudah sejak tiga minggu lalu dengan menggunakan truk.
"Ya untuk awal paling modal ngantar hewan-hewan ke sini saja, tapi nanti ke tutup dengan hasil jualan kita," tutur dia. (Yas/Ahm)