Liputan6.com, Jakarta - PTÂ Pertamina (Persero) bergerak cepat menyelesaikan peningkatan kehandalan kilang Balikpapan melalui program Refinery Development Master Plan (RDMP) RU V Balikpapan dengan memulai pekerjaan langkah awal desain (Front End Engineering Design/FEED).
Direktur Pengolahan Pertamina Rachmad Hardadi mengatakan, untuk mewujudkan RDMP RU V Balikpapan tidak bisa dilakukan dengan langkah biasa dalam waktu tiga tahun.
Kini FEED dimulai secara paralel setelah Pertamina memulai pekerjaan Basic Engineering Design (BED) pada Juli lalu. Diharapkan pengerjaan tuntas pada Januari 2017.
"Pada proyek normal, FEED dimulai setelah BED selesai, namun untuk RDMP RU V Balikpapan kami kerjakan secara paralel untuk mempercepat proses sehingga target dimulainya pekerjaan fisik pada pertengahan 2017 bisa tercapai," kata Hardadi, di Jakarta, Kamis (8/9/2016).
Advertisement
Baca Juga
Terdapat beberapa acuan penyelesaian pekerjaan FEED, yaitu licencor management yang harus tuntas pada 9 Januari 2017 Kemudian FEED revamp unit, yaitu pada unit-unit lama seperti crude distillation unit dan vacuum distillation unit dengan target penuntasan 15 Maret 2017.
Lalu FEED licensed unit pada unit-unit baru antara lain Diesel and Kerosene Hydrotreaters, Platformer, Continuous Catalytic Reformer, Gasoline Selective Hydrotreaters, Alkylation, dan juga Residual Fluid Catalytic Cracker (RFCC) selesai pada 30 Juni 2017 sehingga ujungnya berupa estimasi capital expenditure (capex) atau belanja modal akan selesai pada 15 Juli 2017.
‎"Kami sama sekali tidak ingin mentoleransi keterlambatan untuk merealisasikan target operasional penuh RDMP RU V Balikpapan pada September 2019," ujar Hardadi.
Untuk penuntasan FEED tersebut, Pertamina telah menetapkan untuk bekerjasama dengan Bechtel International sebagai pelaksana, baik untuk enam unit baru maupun CDU dan VDU.
Disamping membangun infrastruktur kilang, Pertamina juga melakukan pengembangan kemampuan sumber daya manusia internal perusahaan dengan mengirimkan kembali insinyur junior dan senior bekerja di kantor Bechtel.
"FEED pelaksanaannya akan dilakukan di tiga lokasi Bechtel, yaitu Houston, London, dan New Delhi dan kami akan memberangkatkan kembali sekitar 80 insinyur Pertamina ke tiga lokasi tersebut untuk bekerja bersama Bechtel menyelesaikan FEED. Artinya, untuk pelaksanaan BED dan FEED RDMP RU V Balikpapan, Pertamina akan mengirimkan total insinyur sebanyak 200 orang. Ini bagian dari upaya Pertamina mengembangkan pengetahuan, kemampuan, dan kapasitas insinyur tidak hanya untuk RDMP RU V Balikpapan, tetapi juga proyek-proyek kilang lainnya," jelas Hardadi.
Pertamina tengah fokus untuk merealisasikan enam mega proyek kilang, yang terdiri dari empat proyek RDMP yaitu, RDMP RU V Balikpapan, RDMP RU IV CIlacap, RDMP RU II Dumai, dan RDMP RU VI Balongan, serta dua proyek kilang baru, yaitu Grass Root Refinery (GRR) Tuban dan GRR Bontang.
Hardadi menuturkan, pekerjaan RDMP dua hingga tiga kali lebih sulit dari proyek kilang baru karena dibangun di tengah-tengah unit kilang yang telah ada dan beroperasi.
Dia mencontohkan Pertamina melakukan tiga tahapan utama dalam pelaksanaannya untuk RDMP RU V Balikpapan.
Ketiga tahapan tersebut, yaitu pemindahan pergudangan dan perbengkelan yang areanya akan digunakan sebagai lokasi proyek RDMP, pengosongan kawasan hunian yang akan digunakan untuk lokasi pergudangan dan perbengkelan baru, dan pembangunan hunian baru untuk menampung pekerja yang dipindahkan dari kawasan hunian yang akan dikosongkan.
"Dengan demikian, pembangunan hunian baru merupakan tahapan pekerjaan pertama yang paling krusial. Saat ini proyek hunian yang akan berisi sekitar 300 unit hunian tersebut sedang dibangun dan telah mencapai level 10 dari 23 lantai yang direncanakan dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk sebagai kontraktor telah berkomitmen menyelesaikan proyek tepat waktu," ujar dia. (Pew/Ahm)
Â