Sukses

Ini Faktor yang Bikin Rupiah Menguat Sepekan

Posisi rupiah berada di kisaran 13.089 per dolar AS pada 9 September 2016.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) cenderung menguat selama sepekan. Penguatan rupiah dinilai didorong dari kekhawatiran pelaku pasar terhadap kenaikan suku bunga bank sentral AS pada September mereda.

Berdasarkan kurs referensi jakarta interbank spot dollar rate (Jisdor), rupiah menguat 0,81 persen. Posisi rupiah berada di kisaran 13.197 pada 5 September 2016 menjadi 13.089 per dolar AS pada 9 September 2016.

Selain itu, kurs Bloomberg, rupiah juga cenderung menguat dari posisi 13.156 per dolar AS pada Senin 5 September 2016, dan level rupiah di kisaran 13.076 pada Jumat sore pukul 15.20 WIB.

Ekonom Kenta Institute Eric Alexander Sugandi menuturkan, berdasarkan fundamental rupiah berasa di kisaran 12.800-13.300 per dolar AS. Saat ini, Eric menilai rupiah sesuai fundamental ekonomi Indonesia.

Adapun penguatan rupiah terhadap dolar AS yang terjadi pada sepekan ini, Eric mengatakan hal itu didorong sejumlah faktor. Pertama, kekhawatiran bank sentral AS atau the Federal Reserve menaikkan suku bunga mereda. "Sebelumnya pasar agak khawatir. Lebih ke faktor global," kata Eric saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (9/9/2016).

Selain itu, pergerakan rupiah juga didukung dari sentimen positif internal. Eric mengatakan, cadangan devisa Agustus naik menjadi US$ 113 miliar juga jadi katalis positif. Ditambah inflasi sepanjang 2016 terkendali.

"Dalam negeri masih positif meski pertumbuhan ekonomi tidak akan sesuai yang diharapkan. Namun masuknya Sri Mulyani dalam kabinet membawa budget planning lebih realistis," ujar Eric.

Eric pun yakin rupiah masih akan bergerak sesuai fundamental ekonomi Indonesia hinga akhir tahun. "Hingga akhir tahun 2016 rupiah di kisaran 13.300," kata Eric. (Ahm/Ndw)

Video Terkini